Para pengungsi menciptakan tekanan pada sumber daya Salem.
Hal ini memperburuk persaingan yang ada antara keluarga yang terkait dengan kekayaan pelabuhan Salem dan mereka yang masih bergantung pada pertanian.
Kontroversi juga muncul tentang Pendeta Samuel Parris, yang menjadi pendeta pertama yang ditahbiskan di Desa Salem pada tahun 1689, dan tidak disukai karena cara kaku dan sifat rakusnya.
Penduduk desa Puritan percaya bahwa semua perselisihan adalah ulah Iblis.
Pada bulan Januari 1692, putri Pendeta Parris Elizabeth (9), dan keponakan Abigail Williams (11), mulai mengalami "serangan".
Mereka menjerit, melemparkan benda-benda, mengeluarkan suara-suara aneh dan mengubah posisi mereka menjadi aneh. Seorang dokter setempat menyalahkan hal-hal gaib.
Gadis lain, Ann Putnam (11), mengalami hal-ha serupa.
Pada tanggal 29 Februari, di bawah tekanan dari hakim Jonathan Corwin dan John Hathorne, gadis-gadis itu menyalahkan tiga wanita karena menyiksa mereka: Tituba (budak Karibia Parris), Sarah Good (seorang pengemis tunawisma), dan Sarah Osborne (seorang wanita tua yang miskin).
Ketiga wanita itu dibawa ke hadapan hakim lokal dan diinterogasi selama beberapa hari, dimulai tanggal 1 Maret 1692.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR