Advertorial

Hancurkan Seluruh Kota dalam Hitungan Detik, Trump Sebut Ledakan Besar di Beirut Mungkin Karena Serangan Bom, 'AS Siap Bantu Lebanon'

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com -Video detik-detik ledakandi Beirut, Lebanon tersebar di media sosial dalam sekejab.

Dilaporkan kejadian itu terjadi padaSelasa (4/8/2020) petang dan menewaskan 73 orang.

Sementara ada 2.700 orang lainnya terluka.

Menurut pemerintah setempat, jumlah korban jiwa kemungkinan terus bertambah. Sebab kini mereka sedang melakukan evakuasi.

Baca Juga: Covid Hari Ini 5 Agustus 2020: Ada 115.056 Kasus di Tanah Air, Sementara Ada 18,6 Juta Kasus Secara Global

Ledakan yang berlokasi di kawasan pelabuhan itu mengguncangkan seluruh ibu kota, mengguncang bangunan dan menebarkan kepanikan di antara warganya.

Kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit setelah ledakan kedua terjadi.

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjaid penyebab insiden.

Pupuk itu, imbuhnya disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut.

Baca Juga: Miliki 6.352 Kasus Baru dalam Sehari, Filipina Mungkin Salip Indonesia Sebagai Negara Dengan Kasus Virus Corona Terbanyak di Asia Tenggara

Lantas, apa itu amonium nitrat dan apakah zat tersebut mudah meledak?

Dilansir dari situs web kesehatan dan keselamatan kerja pemerintah negara bagian Australia disebutkan bahwa amonium nitrat merupakan bahan yang tidak berbau, yang biasanya berbentuk butiran (pada pupuk), ada yang kristal, dan berwarna putih.

Dalam situs tersebut dijelaskan bahwa amonium nitrat diklasifikasikan sebagai kelas 5.1 agen pengoksidasi di bawah kode Australian Dangerous Goods (ADG) dan bahan kimia berbahaya di bawah Globally Hamonized System (GHS).

Zat ini adalah oksidator yang kuat dan dapat bereaksi keras dengan bahan yang tidak kompatibel lainnya, sehingga sangat penting untuk menyimpan dan menangani amonium nitrat dengan benar.

Kegunaan amonium nitrat Di Queensland, sekitar 99 persen amoium nitrat digunakan sebagai bahan peledak dalam operasi penambangan.

Sisanya digunakan untuk membuat pupuk.

Tanggapan Presiden Trump

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Selasa (4/8/2020) mengatakan, ledakan dahsyat di Beirut kemungkinan merupakan serangan bom.

Padahal, para pemimpin Lebanon sebelumnya mengatakan bahwa ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh bahan peledak tinggi yang telah disimpan di gudang-gudang di ibukota selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Luluh Lantahkan Seluruh Kota dalam Sekejab, Ledakan Besar di Beirut Diduga dari 2.750 TonAmonium Nitrat, 'Itu Setara Dengan Gempa 3,3 Magnitudo'

"Amerika Serikat siap membantu Lebanon," kata Trump pada pertemuan singkat Gedung Putih.

"Sepertinya serangan yang mengerikan."

MengutipReuters, ketika ditanya tentang penggambaran ledakannya, Trump mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan beberapa jenderal AS yang merasa ledakan itu bukan semacam jenis ledakan manufaktur.

Dia mengatakan kepada wartawan, "Menurut para jenderal yang tidak disebutkan namanya ini, ledakan itu tampaknya adalah serangan. Itu semacam bom.”

Dua pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan tidak jelas di mana Trump menerima informasi tersebut.

Akan tetapi, informasi awal tampaknya tidak menunjukkan bahwa ledakan itu adalah serangan.

Para pejabat mengatakan informasi sejauh ini hanya berasal dari pejabat Lebanon kepada publik.

Mereka menambahkan, masih dini untuk menyimpulkan penyebab ledakan dan jawabannya dapat berubah seiring berjalannya waktu.

(Retia Kartika Dewi/Barratut Taqiyyah Rafie)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdan kontan.co.iddengan judul "Ledakan di Beirut, Lebanon dan Dugaan Sumber Penyebabnya..." dan "Dugaan Trump, ledakan Beirut tampaknya berasal dari 'serangan bom'")

Baca Juga: Horor, Seperti Ini Detik-detik Ledakan Maha Dahsyat yang Guncang Beirut, Lebanon, Tewaskan Lebih dari 50 Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Artikel Terkait