Hewan ini berukuran kecil dan termasuk predator aktif. Dia bertubuh panjang dan ramping tapi memiliki kaki-kaki yang pendek.
Penemuan ini lantas membuat para ilmuwan ingin menggali bagaimana hewan itu bisa terinfeksi dan menyebarkannya ke manusia.
Ada dugaan bahwa beberapa pekerja di peternakan tersebut terinfeksi virus corona dari cerpelai.
Awalnya, ditemukan wabah di peternakan cerpelai di Spanyol dekat La Puebla de Valverde, sebuah desa berpenduduk 500 orang.
Di mana tujuh dari 14 karyawan, termasuk pemiliknya, dinyatakan positif Covid-19 pada akhir Mei 2020, kata Joaquín Olona, kepala daerah pertanian dan lingkungan.
Setelah peternakan ditutup, namun 2 karyawan lainnya masih terinfeksi.
Karena kejadian ini, lebih dari 92.000 cerpelai diperintahkan untuk dibunuh di peternakan di wilayah Aragon, Spanyol timur laut, dengan 9 dari 10 hewan diperkirakan telah tertular virus itu.
Tak hanya di Spanyol, di Belanda juga mengalami hal serupa. Tepatnya pada bulan April 2020 lalu.
Akibatnya lebih dari 1,1 juta cerpelai dari 26 peternakan di Belanda telah terbunuh.
Lalu pemerintah mengumumkan bahwa bulu di peternakan ke 27 juga terinfeksi dan akan dibunuh.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR