Sebelum melarikan diri, Park menyaksikan ribuan orang kelaparan termasuk anggota keluarganya sendiri selama Kelaparan Hebat sekitar tahun 1990-an.
Park dibesarkan di kota Chongjin, bagian Utara Provinsi Hamgyung, Korea Utara.
Di sana, dia bekerja sebagai guru sekolah.
Karena ibunya seorang pebisnis dan ayahnya seorang anggota dari Partai Buruh Korea Utara, dia hidup dalam perekonomian yang relatif stabil sebelum kelaparan dimulai.
Di dalam rumahnya, terdapat foto sosok pendiri negara itu, Kim Il Sung, sebagaimana dimiliki oleh kebanyakan orang lainnya.
"Sampai tahun 1990, saya tidak mengerti makna dari kelaparan," ungkap Park kepada The Sun.
Namun, setelah tahun 1990, bisnis ibunya hancur dan keluarganya mengalami keterpurukan perekonomian.
Karena Uni Soviet hancur pada 1991, Korea Utara berhenti menerima bantuan dari negara besar itu.
Kurangnya dukungan membuat negara itu lemah dalam perekonomian dan mengalami periode kelaparan akibat kekurangan bahan pangan.
Menurut Park, dia melihat banyak mayat berjatuhan di jalan.
"Tidak ada makanan," ujar wanita itu.
"Pada 1996, paman saya meninggal karena kelaparan di hadapan kami."
"Ketika dia meninggal, dia tidak tampak seperti manusia. Tubuhnya tinggal tulang. Di jalanan, semua orang muram."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR