Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang pria di Kabupaten Kutawaringin Barat menjadi buruan polisi, gara-gara mencuri pakaian wanita.
Bukan sekali dua kali, Setu melakukan kejahatan aneh tersebut, namun hingga berkali-kali.
Bahkan barang bukti pakaian wanita berjumlah ribuan potong.
Aparat Kepolisian Resor (Polres) Kotawaringin Barat sampai saat ini masih terus mencari keberadaan Setu si pencuri itu.
Warga RT 8 Desa Natai Raya, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, ini diduga pencuri beragam jenis pakaian perempuan, mulai dari daster, jilbab, hingga BH dan celana dalam.
Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, mencapai ribuan potong.
Kepala Kepolisian Sektor Arut Selatan AKP Wilhelmus Helky menyatakan saat ini fokus pada upaya pencarian terduga pelaku.
Proses penyelidikan masih berjalan. Olah tempat kejadian perkara (TKP) pun sudah dilakukan.
"Penyelidikan kami lanjut pada Sabtu (25/7/2020) kemarin."
"Berbekal info dari warga kami menelusuri jejak pelaku di hutan desa."
"Saat itu kami menemukan karung dan bungkusan pakaian wanita di beberapa titik," ujar Hengky yang dihubungi Senin (27/7/2020).
Hengky menyebut pakaian yang ditemukan diduga bagian dari hasil curian Setu yang kini masih berstatus terduga.
Selain dari Polsek Arut Selatan, upaya pencarian terduga melibatkan personel Buser Polres Kobar serta warga Desa Natai Raya.
"Mudah-mudahan segera ada hasilnya, sebab jejak pelaku sudah kami dapati."
"Apalagi masyarakat juga ikut berpartisipasi membantu mencari," kata dia.
Kasus pencurian ribuan potong pakaian perempuan di Desa Natai Baru ini mencuat setelah penyelesaian secara kekeluargaan yang diupayakan aparatur desa, Rabu (22/7/2020), gagal.
Padahal, menurut Sekretaris Desa Natai Raya Achmad Rodli, saat itu Setu sudah bersedia mengikuti sarannya menemui kepala desa.
"Sudah lama saya diminta Bu Kades untuk melakukan pendekatan pribadi ke yang bersangkutan."
"Hari itu (Rabu) dia sudah mau ikut, karena yang mengajak hanya saya dan ketua Karang Taruna," tutur Rodli.
Namun, seusai pamitan untuk berganti pakaian, pelaku rupanya melihat gerombolan warga yang menunggu tidak jauh dari rumah milik kakak pelaku.
"Setelah itu dia, sambil membawa golok dia mengancam akan membunuh warga yang melaporkannya, lalu kabur ke hutan," lanjut Rodli.
Melihat pelaku kabur, warga beramai-ramai membongkar pondok di belakang rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal pelaku.
Di situlah warga menemukan ribuan potong pakaian perempuan dan dua boneka.
Uniknya, boneka yang berbentuk orang berjenis kelamin perempuan itu seluruhnya terbuat dari pakaian hasil curian pelaku.
Setelah itu, kabar mengenai pencurian pakaian perempuan dengan pelaku Setu beredar luas.
Terdapat tiga korban yang telah melaporkan kasus ini ke kepolisian.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Setu, Maling Pakaian Wanita, Barang Buktinya Ribuan Celana Dalam, BH, Daster, Kini Buron