Di Barat, kisah putri duyung selalu muncul di berbagai buku kuno.
Pada tahun 1522, navigator hebat Magellan menemukan putri duyung di dekat Selat Magellan, putri duyung itu tampak seperti seorang wanita dan setengah tubuhnya di dalam air.
Magellan menulis ini dalam buku harian. Pelayar perjalanan Da Gama juga mengalami petualangan yang demikian.
Sementara pada 1608, navigator Belanda Hudson juga menemukan nelayan itu.
Baca Juga: Usut Asal Mitos Putri Duyung: Nyanyian Pemikat Maut bagi Para Pelaut dari Sang Putri Laut
Pada tahun 1847, penulis Rusia Turgenev menemukan putri duyung di sungai di wilayah Karelia.
Catatan-catatan kuno ini memiliki pengaruh besar dan putri duyung menjadi misteri yang membingungkan.
Namun, dalam 80 tahun terakhir, insiden putri duyung di Laut Cina Selatan telah menjadi lebih jelas dan lebih layak diperhatikan.
Pada 15 Januari 1931, di pantai daerah Dashufang di pantai selatan Taiwan, setelah pasang surut air laut, para nelayan setempat menemukan "putri duyung" dengan berat sekitar 200 kilogram dan panjang sekitar 3 meter.
Nelayan lokal menganggapnya lumba-lumba dan karenanya membaginya.
Pada Mei 1955, seorang nelayan di Gaode Town, Kabupaten Beihai, Provinsi Guangdong, menangkap seekor 'putri duyung' di pantai seberat 400 kilogram.
Baca Juga: Putri Duyung Ini Berenang dalam 10.000 Plastik untuk Menunjukkan Betapa Parahnya Polusi di Bumi
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR