Advertorial

Mengerikan, Begini Kegilaan Idi Amin, Diktator Bengis Uganda yang Diduga Kanibal dan Telah Tewaskan 300.000 Orang

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com- Idi Amin akan turun dalam sejarah sebagai pembunuh dan badut, kanibal gila yang menghancurkan Uganda dan memberi Afrika citra mengerikan hingga hari ini.

Diktator Uganda itu, meninggal pada 2003 pada usianya yang ke-80 tahun karena kegagalan organ dan dimakamkan di kota Jeddah, Arab Saudi.

Sebelumnya, diketahui bahwa Idi Amin dipaksa berkuasa pada tahun 1979 oleh pasukan Tanzania dan orang-orang buangan Uganda.

Dia melarikan diri ke Libya dan Irak sebelum menetap di Arab Saudi.

Baca Juga: Jumlahnya Terbatas Hanya 90 Kepala, Inilah Pasukan Elit Sekaligus Mematikan Milik Indonesia, Teroris Bisa Dibabat Habis Jika Beraksi

Dia telah memerintah Uganda selama delapan tahun dan dikatakan bertanggung jawab atas kematian 300.000 orang.

Kisahnya sebagian besar diceritakan oleh musuh-musuhnya.

Pada 1973 Inggris mengatakan bahwa ia menderita sifilis dan minum beberapa botol wiski sehari.

Dilaporkan oleh bekas sekutunya, Idi Amin juga menyimpan potongan tubuh manusia di kulkasnya untuk dimakan.

Baca Juga: Pantas Saja Menarik Perhatian, Lihat Kelakuan Ayah Ini yang Lakukan Aksi Berbahaya dengan 'Happy' dan Santai Pada Anaknya di Bibir Jurang!

Pada 1976, orang-orang Palestina membajak sebuah pesawat yang penuh dengan warga negara Israel dan Yahudi dan memarkirnya di bandara Entebbe, Uganda.

Idi Amin melindungi para pembajak ini.

Amin melindungi para pembajak. Suatu malam, sementara negosiasi masih berlangsung, pasukan komando Israel terbang masuk dan menyelamatkan semua kecuali satu sandera.

Baca Juga: Kalah Berani dari China yang Jelas Buka-bukaan, Militer Israel Disebut Pakai Teknologi Canggih Ini untuk Melacak Warga Palestina

Israel kemudian meledakkan bandara, menewaskan beberapa pembajak dan tentara Uganda.

Penghinaan dari serangan spektakuler terhadap Entebbe itu membuat Idi Amin semakin paranoid dan menindas dan mengusir orang asing.

Karena tidak memiliki kapasitas untuk memerintah secara koheren, Amin semakin hidup dalam kabut kebingungan dan kecurigaan.

Seorang mantan menteri, Henry Kyemba, mengatakan dia menderita kegilaan dan membual memakan daging manusia.

Baca Juga: Nyawa Melayang Karena Aturan, Ratu Thailand ini Tewas Tenggelam Bersama Putrinya, Sedang Para Pelayannya Hanya Berdiri Menonton Tanpa Menolongnya

Dia akan memerintahkan eksekusi kepada siapa pun yang dicurigai menentangnya.

Eksekusi di depan umum terjadi. Pada Januari 1977, Amin menuduh Uskup Agung Uganda, Janani Luwum, berkonspirasi untuk membantu invasi lain.

Hari berikutnya, dia dan dua menteri dibunuh.

Baca Juga: Getol Ingin Buktikan Bahwa Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan yang Bocorkan Virusnya, Administrasi Trump Tiba-tiba Beberkan Informasi Janggal Mengenai Aktivitas yang Ada di Laboratorium Itu, Dapat Dari Mana?

Namun meski begitu, Uganda lebih menderita setelah Amin pergi.

Pemerintah datang dan pergi, perang saudara dimulai pada tahun 1981.

Hanya dengan kemenangan Yoweri Museveni pada tahun 1986 negara tersebut stabil, dan bahkan kemudian perang di daerah Acholi di Uganda utara berlanjut.

Baca Juga: Orangtua Ini Kecolongan, Anaknya Selalu di Kamar Ngaku Ikut Kelas Online selama Pandemi Nyatanya Bermain Game, Hal Memilukan Ini Terjadi kepada Si Bocah

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari