Intisari-Online.com - Pembuat kebijakan AS memperingatkan Armenia dan Azerbaijan untuk mundur.
Hal itu terjadi setelah empat belas orang tewas dalam bentrokan perbatasan yang mematikan antara dua republik pasca-Soviet itu.
Melansir National Interest, Selasa (14/7/2020), Armenia dan Azerbaijan berselisih mengenai wilayah Nagorno-Karabakh.
Tepatnya sejak kedua negara memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada awal 1990-an.
Kedua pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada tahun 1994 tetapi tidak dapat mencapai kesepakatan perdamaian permanen dalam pembicaraan internasional.
Peristiwa ini semakin mmperparah kondisi usaha perdamaian.
Bagaimana tidak? Bentrokan paling mematikan penuh ketegangan dalam beberapa tahun meletus di sepanjang perbatasan.
Pertempuran dimulai pada hari Minggu dan telah menewaskan sedikitnya enam belas orang pada Selasa sore, termasuk seorang mayor jenderal Azerbaijan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR