Keluarga pria rupanya tidak pernah mengungkapkan bahwa pria tersebut menderita epilepsi.
Ketika pria itu dilarikan ke rumah sakit, pengantin wanita tidak membuang waktu untuk menemukan pelamar berikutnya.
Dia meminta seorang tamu untuk menjadi suaminya, menggantikan pria yang sakit epilepsi.
Kebanyakan perkawinan di Indoa diatur oleh keluarga pengantin.
Hal ini membuat kedua calon yang hendak disatukan hanya bertemu sebentar dan tidak langsung mengenali satu sama lain sebelum pernikahan diselenggarakan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR