Di Mashhad, keluarga orang tuanya harus berjuang berabad-abad menyembunyikan identitas asli mereka, dan curiga dengan orang-orang di luar komunitas Yahudi mereka.
Amini, yang sekarang menjadi penulis, pelukis, dan psikoterapis psikoanalitik, mengkonfrontasi sejarah keluarganya dan konsekuensi yang mereka hadapi dalam memoir baru berjudul "Concealed: Memoir of a Jewish-Iranian Daughter Caught Between the Chador and America."
Buku itu merupakan kisah mereka di pertengahan abad 20 dari sudut pandang anak dari orang tua imigran yang tidak bisa lepas dari trauma masa lalu di Timur Tengah.
Cerita mengenaskan para kaum Yahudi Mashhad, yang dipaksa untuk praktikkan agama mereka secara rahasia kurang terdokumentasikan daripada Yahudi kriptonian yang harus berpindah agama menjadi Kristen untuk hindari kematian dalam inspeksi Spanyol.
Mashhad adalah kota dengan populasi terbesar kedua di Iran yang juga rumah bagi situs-situs sakral negara tersebut.
Iran adalah negara yang terapkan Islam secara fanatik dengan imam menjadi diktator lokal, sebabkan para Yahudi tidak memiliki kesempatan untuk hidup dengan normal.
Umat Yahudi terpaksa bertingkah seperti Muslim di publik lengkap menggunakan pakaian Muslim sembari secara sembunyi-sembunyi lakukan ibadah mereka.
Baca Juga: Xiaomi Mi 9T Pro, Hape BM Rp 4 Jutaan Dengan Snapdragon 855 dan Super AMOLED
Source | : | timesofisrael.com |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR