Advertorial
Intisari-online.com -Sakti Mandraguna Bisa Menghilang di balik Dedaunan, Inilah Suku Dayak Terkuat Penjaga Rimba Kalimantan, Musuh Manusia yang Tewas di Tangannya Bisa Menjadi Santapannya
Berkaca dari kisah mengenai perang sampit, kita sering mendengar bahwa orang Dayak dan orang Madura keduanya sama-sama memiliki kesaktian spiritual.
Menurut cerita, ada sebuah kelompok suku Dayak primitif yang dipercaya sanggat kuat dan sakti mandraguna.
Mereka adalah Suku Dayak Punan primitif, yang dikenal sebagai manusia gaib penjaga rimba Kalimantan.
Menurut beberapa sumber yang dihimpun oleh Intisari Online, mereka memiliki kesaktian bisa menghilang dengan bersembunyi di balik dedaunan.
Mereka berjalan miring dengan tubuh yang ringan dan sangat cepat.
Orang Dayak Punan merupakan suku paling ditakuti di Kalimantan, karena mereka memiliki ilmu tinggi dan sakti mandraguna.
Memiliki kecepatan dan kekuatan fisik yang luar biasa, orang Dayak Punan memiliki kekuatan di atas rata-rata.
Juga dibarengi dengan memiliki kekuatan magis di dalamnya.
Konon, suku ini paling hebat dalam berperang, mereka juga dikenal sebagai head hunter atau pemburu kepala.
Suku Dayak Punan memiliki kebiasaan makan daging manusia, meskipun kebiasaan umumnya adalah berburu hewan.
Manusia yang dimakan pada umumnya adalah musuh mereka sendiri.
Mereka tak segan memotong, memakan hati, dan isi perut lawannya karena itu adalah hal yang lumrah.
Bagian lain yang sering menjadi santapan orang Dayak Punan adalah bagian punggung musuh yang tewas dalam perang.
Bagian itu diyakini oleh orang Dayak Punan paling enak untuk dimakan.
Namun, di balik itu semua, suku Dayak Punan dikenal sebagai kelompok yang primitif.
Mereka menutup diri dan sulit berkomunikasi dengan orang luar, kebanyakan mereka tinggal di dalam hutan dan dikenal sebagai penjaga rimba Kalimantan.
Mereka tinggal di goa-goa jauh di pedalaman atau pegunungan yang sulit dijangkau manusia.
Hal itu karena pantangan turun-temurun dari leluhur mereka, yang tidak berani untuk dilanggar.
Sementara itu, seperti diceritakan oleh seorang bloger di Kompasiana bernama Priya Husada, yang mengaku pernah mengunjungi Kalimantan tahun 2006.
Dia pernah bertemu dengan sosok manusia yang luar biasa cantiknya di pedalaman hutan.
Gadis itu bermata biru dengan kulit yang bersih, kemudian dia diberitahu penduduk sekitar bahwa kemungkinan dia adalah keturunan Dayak Punan.
Menurut ceritanya mereka masih ada dan mendiami hulu Sungai Barito.
Suku Punan dikatakan sebagai kelompok yang pemalu, dan jarang memperlihatkan diri pada dunia luar.
Sementara itu, kabar menganai masa lalu bahwa suku ini adalah kanibal memang benar adanya.
Namun hingga kini keberadaan suku ini sangat sulit untuk diketahui keberadaanya karena menjauh dari kehidupan dunia luar.