Pemberitahuan tersebut menyusul pengumuman bahwa Angkatan Darat Ukraina sedang bersiap untuk segera mengirim pasukan yang dilengkapi Javelin ke garis depan.
Otoritas Ukraina memperkirakan Rusia memiliki senjata berat dan menyiapkan setidaknya 481 tank berbagai varian di Donbass sebagaimana dilansir dari The Drive, Selasa (7/7/2020).
Tentara Ukraina menerima beberapa pucuk rudal Javelin, yang juga dikenal sebagai FGM-148, di tahap pertama pada 2018.
Pada pengiriman rudal Javelin tahap kedua, AS menunda pengirimannya sampai akhir 2019.
Baca Juga: Hadapi Corona: 5 Cara Memasak dan Menyimpan Makanan Tanpa Kulkas
Berdasarkan ketentuan perjanjian ekspor dengan pemerintah AS, Angkatan Darat Ukraina hanya dapat menggunakan rudal Javelin ini jika terjadi invasi terbuka.
Pejabat AS mengatakan Ukraina tidak diberikan batasan geografis saat menggunakan rudal Javelin yang dipasok oleh AS tersebut.
"Javelin dipasok kepada Ukraina asal senjata tersebut digunakan untuk mempertahankan diri," ujar reporter CNN, Ryan Browne, dalam kicauannya di Twitter, Selasa.
Definisi militer AS mengenai tindakan untuk mempertahankan diri terbukti cukup fleksibel dalam berbagai kesempatan.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR