Penemuan ini dipublikasikan dalam American Sociological Review, berdasarkan data 3.585 siswa TK sampai SD kelas lima untuk menguji dampak sebelum, selama, dan setelah perceraian.
Kim membandingkan kemajuan anak-anak yang orangtuanya bercerai dengan anak-anak dari keluarga yang stabil.
“Dampak negatif tidak memburuk setelah perceraian, meskipun tidak ada tanda-tanda anak-anak dari pasangan bercerai bisa mengejar ketinggalan dengan rekan-rekan mereka,” jelasnya.
Ia menghubungkan kemunduran perkembangan anak-anak dengan beberapa faktor.
Antara lain, stres melihat orangtua mereka bertengkar, kehidupan yang tidak stabil, terpaksa membagi waktu dengan orangtua, serta kesulitan ekonomi akibat menurunnya pendapatan keluarga.
“Perceraian membuat orangtua tidak bisa fokus pada anak-anak."
"Mereka juga rentan untuk berdebat dengan anak-anak."
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR