Ini dapat membantu menjelaskan mengapa hal-hal yang mungkin membuat kita meringis dalam situasi non-seksual, seperti memukul atau mencabut rambut, tidak begitu menyakitkan saat berhubungan seks dan bahkan bisa menyenangkan.
7. Orgasme dan rasa sakit sebenarnya mengaktifkan beberapa area otak yang sama
Alasan mengapa beberapa orang memperoleh kenikmatan seksual karena mengalami rasa sakit mungkin terkait dengan fakta bahwa orgasme dan rasa sakit sebenarnya mempengaruhi beberapa area otak yang sama.
Beberapa area otak (yaitu, di dalam korteks) yang bertanggung jawab atas rasa sakit aktif selama orgasme.
Meskipun hubungan antara rasa sakit dan orgasme belum sepenuhnya dipahami, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa stimulasi vagina sebenarnya dapat mengurangi sensitivitas rasa sakit pada beberapa orang.
8. Setelah orgasme, otak melepaskan hormon yang bisa membuat Anda merasa bahagia dan mengantuk.
Setelah orgasme terjadi, otak Anda cenderung melambat. Tapi itu tidak sepenuhnya tidak berfungsi.
Pada pria dan wanita, orgasme menandakan sistem saraf parasimpatis untuk mulai mengatur-bawah (atau menenangkan) tubuh.
Korteks prefrontal, yang sebelumnya diaktifkan sebelum orgasme, juga menjadi turun-diatur - dan ini terkait dengan peningkatan kadar oksitosin untuk memfasilitasi kelekatan.
Baca Juga: Bagian Tergeli pada Wanita yang Ingin Sekali Disentuh Dengan Cara Beda
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR