Advertorial
Intisari-online.com - Beberapa waktu lalu sempat heboh penampakan kelelawar dengan ukuran tak masuk akal.
Kelelawar itu memiliki ukuran sebenar manusia, dan mendadak viral di internet.
Kemunculan kelelawar seukuran manusia itu tak hanya viral di Indonesia melainkan di dunia.
Beberapa situs pun berusaha mengungkap keaslian dari penampakan kelewar seukuran manusia tersebut dan hasilnya ada bebeberapa fakta yang didapatkan.
Baca Juga: Viral, Heboh Ada Kelelawar Ukurannya 'Sebesar Manusia' Yakni 1,7 Meter, Foto ini Menjadi Buktinya
Melansir News Meter, Senin (6/7/20), foto penampakan kelelawar seukuran manusia itu diposting oleh akun twitter bernama Alex.
Menurut pengakuannya kelelawar itu ditemukan di Filipina.
Dalam postinganya dia mengatakan, "Ingat ketika saya memberi tahu kalian tentang Filipina memiliki kelelawar seukuran manusia? Ya, ini yang saya bicarakan"
Sontak, postingan tersebut membuat 260 ribu suka dan 102,0 retweet, namun apakah fakta itu benar adanya?
Menurut pemeriksaan fakta, fenomena kelelawar raksasa itu sebenarnya sudah diberitakan oleh media Taiwan pada 13 Agustus 2018 silam.
Dalam berita tersebut, diungkapkan bahwa memang ada kelelawar seukuran manusia.
Dengan judul berita, "penampakan langka megabat yang terancam punah di Filipina."
Kemudian gambar itu diterbitkan kembali di halama Reddit, Nature is Metal, setahun lalu.
Bunyinya adalah, "Apa yang Anda lakukan ketika melihat Flying Fox di halaman belakang Anda? (orang filipina)"
Sementara itu kabar mengenai keberadaan makhluk itu bukanlah sebuah rekayasa maupun editan foto.
Hewan itu ternyata benar-benar ada di dunia ini, menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Kelelawar berukuran sebesar manusia itu disebut dengan Flying Fox, jenis kelelawar langka yang hidup di Filipina.
Hewan ini bisa tumbuh dengan lebar hingga 1,7 meter, sedangkan tinggi bisa 7-11 inci.
Meskipun memiliki tubuh besar dan menyeramkan, untungnya hewan ini adalah herbivora, kebanyakan dari mereka suka makan buah.
Jadi hewan ini tidak akan membahayakan manusia dengan cara apapun.
Awalnya hewan ini banyak tersebar di Asia, namun kini mereka hanya ditemukan di Filipina.
Karena terancam punah akibat diburu manusia, hewan ini menyembunyikan diri di hutan dan sangat jarang untuk ditemukan.
Mereka bertenger di lereng yang curam yang bahkan sulit untuk dijangkau manusia.
Hewan ini memiliki kebiasaan makan buah ara, kemudian membuang bijinya ke seluruh hutan, yang berkontribusi pada reboisasi hutan Filipina.
Sementara itu, menurut Alex, pria yang memposting keberadaan kelelawar raksasa dari Filipina ini mengatakan bahwa hewan itu berusia 6 tahun.