Advertorial
Intisari-online.com - Bentrokan antara China dan India di lembah Galwan, Ladakh, tampaknya masih belum mereda.
Kedua negar terus mengirim pasukan militernya ke daerah perbatasan seolah perang akan terjadi.
Bahkan secara mengejutkan padaJumat (3/7/2020), Perdana Menteri India, Narendra Modi sudah terjun langsung di garis depan wilayah Ladakh.
Ini adalah wilayah yang merupakan hotspot bentrokan antara pasukan China dan India.
Menurut 24h.com.vn pada Sabtu (4/7/2020), langkah Modi datang langsung ke lokasi setelah pembicaraan antara China dan India tidak membuahkan hasil.
Situasi di Jalan Aktual Kontrol (LAC) terus memanas dan tegang.
Puncaknya adalah bentrokan yang terjadi pada pertengahan Juni lalu yang menewaskan setidaknya 20 prajurit India.
Menurut aliansi politik, kunjungan Narendra Modi tersebut menguak 5 fakta berikut ini:
1. India tidak akan mundur
India telah menegaskan mereka tidak akan mundur jika China melanggar kendali India.
Kunjungan Modi menunjukkan tekadnya bahwa India tidak akan pernah mundur dari China, India tidak akan menukar perdamaian dengan mengorbankan integritas terirorial pada China.
2. India tidak takut perang dengan China
Kunjungan Modi untuk mendinginkan situasi di perbatasan dengan karena syarat-syarat yang dianggap tidak setara oleh India.
China mengharuskan India untuk menarik pasukannya dari LAC, untuk menangguhkan infrastruktur di LAC.
Dalam arah yang berlawanan, China belum menyerah untuk mendapatkan klaim teritorial, lapor India Today.
3. India tidak sendirian
Meskipun tidak dijelaskan secara rinci apakah da perjanjian militer antara India dan AS.
Namun, Amerika menyatakan pihaknya menarik pasukan di Jerman dan berfokus pada China.
As mengatakan pihaknya mundur karena dipengaruhi ketegangan antara India dan China, kunjungan Modi menunjukkan keprihatinan itu.
Sementara itu diketahui presiden Donald Trump memiliki hubungan yang baik dengan Narendra Modi.
4. China di bawah tekanan
Kedatangan Modi dalam konteks untuk mendapatkan perhatian global setelah keributan soal Covid-19, dan kontroversinya memiliki sengketa dengan banyak negara.
Kasuk Chian dengan Hong Kong telah memicu banyak negera mengecam China.
Semendatar dalam perkembangan terakhir, Amerika menekan China dengan sanksi, sementara Inggris dan Australia menyatakan terbuka bagi rakyat Hong Kong untuk menetap.
Belum lagi konflik di Laut China Selatan dengan negara-negara ASEAN.
5. Pesan domestik
Modi adalah target kritik parlemen India karena dianggap tidak tegas dalam menanganai China.
Namun Perdana Menteri itu selangkah lebih maju, dengan memberanikan diri menginjakkan kakinya di wilayah sengketa.
Tampaknya dia berusaha mendapatkan kembali citranya sebagai politikus.
Dalam kunjungannya di perbatasan Modi ditemai oleh dua jenderal senior India, Bipin Rawat dan Manoj Mykynd Naravane.
Perkembanga terakhir India telah menambah amunis tempur dengan menyetujui 21 pesawat tempur MiG-29 dan 12 SU-30 untuk meningkatkan kekuatan udaranya.