Advertorial

Negara ini Sudah Hampir Lumpuh Karena Covid-19 Sampai Presidennya Disebut Pembunuh, Rupanya Tanda Virus Corona Sudah Ada di Parit-parit Kota

May N

Editor

Intisari-online.com -Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Corona jenis baru, mungkin muncul jauh sebelum kasus pertama merebak.

Tidak hanya di Eropa yang temukan sampel virus Corona Oktober-November 2019, rupanya di negara ini ditemukan hal yang sama.

Mengutip South China Morning Post, peneliti di Brasil katakan mereka telah mendeteksi virus Corona jenis baru di sampel parit November silam.

Kesimpulan datang hanya beberapa hari setelah ilmuwan di Spanyol temukan virus tersebut di sampel air comberan yang dikumpulkan pada Maret 2019.

Baca Juga: Curiga 17 Kantong Plasti Besar Berceceran di Dekat Sumber Air Panas, Saat Dibuka Warga Terkejut Isinya Sesuatu yang Mengerikan Ini

Itu membuat semua sadar jika virus menyebar dalam diam sebelum alarm muncul dari China akhir Desember lalu.

"Virus menyebar dalam komunitas selama beberapa bulan lebih awal dari kasus pertama yang dilaporkan wilayah regional, nasional atau dalam otoritas Amerika-Panama," sebut Gislaine Fongaro dari Federal University of Santa Catarina.

Hal tersebut ia sebutkan dalam artikel ulasan non-sejawat yang diunggah di situs medRxiv.org Senin kemarin.

Studi Fongaro didasarkan dari sampel yang dikoleksi dari air comberan saluran pembuangan di Florianopolis, kota pantai di Brasil selatan.

Baca Juga: Gegara Hidupnya Hanya Tinggal 12 Jam, Pria Ini Akhirnya Nekat untuk Memilih Hidup Tanpa Jantung, Ini Alat yang Digunakannya

Penelitian sebelumnya tunjukkan jika virus Corona dapat terikat dengan sel intentin, dan peneliti berpikir jika parit dan saluran pembuangan dapat menjadi alat berguna memonitor naik turunnya epidemi di kota tersebut.

Perlu diketahui, dari 1 gram tinja dapat ditemukan 100 juta duplikat virus.

Fongaro dan koleganya lakukan tes untuk Sars-CoV-2 pada sampel yang diambil dari Oktober tahun lalu sampai April tahun ini,

Baca Juga: Mengeluh Sakit Perut yang Sangat 'Mencekam', Dokter Temukan Tumor yang Sangat Besar dalam Perut Pria 52 Tahun dan Merasa 'Senang'

Tesnya menarget tiga bagian berbeda dari genom virus untuk kurangi risiko dari positif palsu, dan dilakukan pada sampel yang telah disimpan dalam suhu minus 80 derajat Celcius.

Virus pertama muncul di dua sampel pada 27 November.

Kemunculannya sederhana dan tetap stabil pada bulan-bulan berikutnya sampai memuncak Maret awal, menurut Fongaro.

Semua tes dilakukan "dalam dua eksperimen independen" dan sampel positif kemudian dikonfirmasi di laboratorium terpisah, tambahnya.

Baca Juga: 'Saya Mau Terima Lagi Istri Saya, Boleh Tidak kalian Bubaran', Bujuk Ahok pada 'Teman Dekat' Veronica Tan yang Nyaris Dihantam Bogem Mentah Putranya

Awal Merebaknya Corona

Dokter di Wuhan, China, memperhatikan beberapa kasus pneumonia tidak biasa pada Desember akhir.

Selanjutnya otoritas kesehatan melaporkan penyakit tersebut disebabkan oleh virus Corona jenis tidak diketahui pada 31 Desember 2019.

Ilmuwan China mengisolasi rantai virus hidup beberapa hari kemudian dam merilis urutan genom lengkapnya pada 11 Januari.

Baca Juga: Bagian Tergeli pada Wanita yang Harus Disentuh Pria untuk Bercinta

Benua Amerika pertama kali melaporkan kasus Covid-19 yaitu di Amerika Serikat pada 21 Januari.

Sementara virus yang ditemukan di sistem pembuangan Florianopolis berjarak 66 hari dari kasus Covid-19 pertama di Benua Amerika, 91 hari dari kasus pertama di Brasil dan 97 hari dari kasus pertama di Region Santa Catalina.

Sementara di Barcelona, ilmuwan temukan virus di air comberan pada 12 Maret 2019.

Salah Diagnosa

Baca Juga: Dugaan Pencurian Data TikTok Ramai di Indonesia, Tuduhan Amerika Benar?

Profesor Albert Bosch, presiden dari Komunitas Virologi Spanyol dan pimpinan ilmuwan dari studi ini, sebutkan otoritas kesehatan lokal mungkin telah bingung dan mendiagnosa Covid-19 dengan influenza.

"Mereka yang terinfeksi dengan Covid-19 mungkin saja telah didiagnosa dengan flu dalam pengobatan awal karena kesalahan umum.

"Hal itu kemudian mendorong penularan dalam komunitas sebelum kesehatan masyarakat melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan," ujar Bosch yang diunggah dalam situs University of Barcelona pada 26 Juni.

Peneliti penyakit infeksi di Chinese Academy of Sciences melacak laporan seluruh dunia dan sebutkan kekhawatiran utama mengenai catatan saluran pembuangan adalah kontaminasi lingkungan.

Baca Juga: Inilah 5 Jenis Sepeda yang Sedang Banyak Dicari di Forum Jual Beli Facebook

"Dengan segala hormat kepada Bosch dan timnya, kita perlu tahu secara pasti tidak ada seorang pun yang menangani sampel itu terinfeksi," ujarnya.

"Pertanyaan lainnya adalah, bagaimana semua negara itu menganggap itu flu?"

Beberapa analisis kecerdasan buatan dari scan dada dari Amerika dan Eropa tunjukkan jika virus Corona bisa sebabkan infeksi paru-paru dengan sebab tidak diketahui jauh sebelum kasus lokal dilaporkan.

Sebagian survei antibodi juga tunjukkan penyebaran awal dan tidak diperhatikan.

Baca Juga: Tanda-tanda Hamil 11 Minggu Janin, Janin Sebesar Jeruk NIpis!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait