Anies Baswedan, gubernur Jakarta menyebutkan pada hari Rabu jika larangan itu adalah bagian dari komitmen administrasi untuk mengubah Jakarta menjadi ibu kota yang ramah lingkungan.
Sehingga daripada menggunakan plastik sekali pakai, warga didorong menggunakan tas eco-friendly yang terbuat dari bahan seperti daun, kertas, kain, polyester dan turunannya, atau dari bahan daur ulang.
"Ini adalah bagian dari usaha kami di Jakarta untuk memastikan kota kami semakin ramah lingkungan.
"Juga, aktivitas di komunitas adalah aktivitas yang meninggalkan residu yang tidak bisa didaur ulang.
Baca Juga: Hadapi Corona: Tips Saat Memesan atau Berbelanja Makanan Saat Pandemi
"Ketika residu tidak bisa didaur ulang, itu akan sebabkan tidak hanya kerusakan di generasi kita tetapi juga ke generasi mendatang.
"Kita perlu mengubah perilaku kita sehingga semua orang dan semua aktivitas di Jakarta kembangkan tindakan berkelanjutan," ujarnya pada hari pertama tidak boleh digunakannya plastik sekali pakai.
Anies tekankan lahan Bantargebang, yang ada di Bekasi, hampir penuh dan didominasi dengan plastik.
Mayoritas sampah itu diproduksi oleh residen Jakarta.
Source | : | Channel News Asia |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR