Advertorial

Kasus Langka Akibat Covid-19 Terjadi,di Prancis, Seorang Pria Organ Intimnya Alami Ereksi Selama 4 Jam, Jika Dibiarkan Hal Fatal Ini Bisa Menimpanya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Kondisi tersebut disebut dokter dengan priapism, sebuah kondisi yang meyebabkan ereksi dikaitkan dengan Covid-19.
Kondisi tersebut disebut dokter dengan priapism, sebuah kondisi yang meyebabkan ereksi dikaitkan dengan Covid-19.

Intisari-online.com - Belakangan, kabar mengenai Covid-19 tampaknya sudah sedikit mereda.

Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa virus ini masih dianggap berbahaya dan bisa menular kapan saja.

Sejauh ini kabar mengenai virus corona tidak seperti pada awal kemunculannya, meskipun solusinya juga belum ditemukan.

Namun, baru-baru ini ada sebuah kasus aneh yang terjadi di Pracis disebabkan oleh Covid-19.

Baca Juga: Berani Sebut Presiden China Orang Buangan Dunia, Mantan Pemimpin Hong Kong Ini Bocorkan Rencana Asli China Mencari Kesempatan di Tengah Pandemi Covid-19

Melansir Daily Star, pada Kamis (2/7/2020), seorang Pria 62 tahun menderita ereksi selama 4 jam akibat komplikasi virus corona.

Kondisi tersebut disebut dokter dengan priapism, sebuah kondisi yang meyebabkan ereksi dikaitkan dengan Covid-19.

Pasien tersebut harus menerima perawatan, akibat virus berbahaya itu, dia menderita ereksi selama 4 jam saat berada di rumah sakit

Menurut petugas medis, ereksi disebabkan oleh pembekuan darah akibat komplikasi virus.

Baca Juga: Warga Indonesia Boleh Bernapas Lega, Pemerintah Sebut Ada 13 Provinsi yang Miliki Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Atas 70%, Adakah Provinsi Anda?

Pembekuan darah ini berpotensi mematikan pasien Covid-19 dalam kondisi sakit parah.

Namun, bisa dihindari dengan mengonsumsi obat pengencer darah.

Dalam kasus ini pasien 62 tahun ini, menderita priapsme sebagai efek samping dari Covid-19.

Gumpalan darah menyebabkan arteri dan vena tersumbat, hal ini bisa membuatnya berakhir dengan serangan jantung dan stroke.

Jeffrey Lawrence memperingatkan, "jumlah masalah pembekuan yang saya temui dalam perawatan intensif terkait Covid-19 belum pernah saya temui sebelumnya."

"Masalah pembekuan darah tampaknya tersebar luas hanya pada kasus Covid-19 yang parah," katanya.

Baca Juga: Jumlah Pasiennya KianMembludak, Pemerintah Berniat Kirim Pasien Covid-19 di Kota Surabaya ke Bekas Pulau Tak Berpenghuni di Kepulauan Riau Ini

Pasca temuan itu, dokter menulis tentang pasien ini dalam The American Journal of Emergency Medicine, di mana Myriam Lamamri seorang dokter perawatan intensif mengungkapkan temuannya.

Menurutnya kasus ini merupakan trombosis penis, yang dilaporkan dalam kasus yang dikaitkan dengan Covid-19.

Pria tersebut tiba di rumah sakit dengan demam dan kesulitan bernapas, setelah dilakukan tes dia positif dengan Covid-19.

Dia ditempatkan di ruangan ventilator mekanik dan pemeriksaan fisik, petugas medis menemukan priapisme pada pasien itu.

Darah terperangkap di ruangan ereksi yang menyebabkan priapisme aliran rendah.

Meskipun pria tersebut tidak sadarkan diri, kondisinya diketahui sangat menyakitkan, lapor Daily Mail.

Baca Juga: Pertahanan Terakhir Hutan Amazon Terancam Covid-19, Militer Brasil Mati-matian Tembus Belantara, Tapi yang Dibawa Malah Zat Berbahaya

Dokter menempatkan es pada penis sebelum darahnya dihisap dengan jarum empat jam kemudian. Mereka menemukan darah berwarna gelap..

Meski demikian ilmuwan masih terus menyelidiki kasu ini, "meskipun argumen pendukung kuat, antara Covid-19 dan Priapisme, selanjutnya kami akan menyelidiki dan memperkuat bukti."

"Presentasi klinis dan laboratorium pada pasien kami meneliti priapisme terkait infeksi SARS-CoV-2," tulis laporan itu.

Artikel Terkait