Advertorial

Covid Hari Ini 1 Juli 2020: 142 Pedagang dari 68 Pasar di Jakarta Positif Covid-19 dan Kasus Harian di AS Bisa Tembus 100.000

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Hingga Rabu (1/7/2020) pukul 10.00 WIB, kasus virus corona (Covid-19) telah menginfeksi10.585,641 orang di dunia.

Selain itu,13.913 orang meninggal dunia dan5.795.651 pasien dinyatakan sembuh.

Dikutip dari Worldometers.info, kasus virus coronatelah menjangkiti lebih dari 200 negara di dunia.

Dari data terbaru, Amerika Serikat masih menduduki negara dengan total kasus positif terbanyak di dunia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ancam Reshuffle Menteri yang Kinerjanya Buruk Selama Pandemi, Pengamat Sebut Menteri-menteri Ini Layak Diganti, Menkes Terawan Nomor 1!

Bahkan kasus virus corona di Amerika selalu menjadi sorotan.

Baru-baru ini, ahli penyakit menular terkemuka di AS, Dr Anthony Fauci, memperingatkan tidak lama lagi, AS bisa mencatatkan 100.000 kasus dalam sehari.

Dr Anthony Fauci menyampaikan, lonjakan harian corona bisa lebih dari dua kali lipat jika orang Amerika tidak patuh mengikuti rekomendasi kesehatan yang disarankan.

"Saya sangat prihatin karena itu bisa menjadi sangat buruk," katanya, dikutipTribunnewsdari Sky News.

Baca Juga: Dikenal Cukup Ganas dan Sulit Dikalahkan, Nyatanya Peringkat Kekuatan Militer Israel Selalu Berada di Bawah Indonesia, Ini Alasan Militer Indonesia Selalu Unggul

Saat ini, kurang lebih 40.000 infeksi dilaporkan di seluruh AS setiap hari.

"Tetapi ini bisa mencapai 100.000 jika orang Amerika tidak memakai masker dan menjaga jarak sosial," tegasnya.

Selain itu, Dr Fauci memperingatkan, tidak ada jaminan vaksin "aman dan efektif" untukCovid-19.

Terlebih, saat ini menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Amerika pada akhir pekan ini.

Kini, infeksi meningkat lebih dari dua kali lipat di 10 negara bagian, dengan pusat virus terdeteksi di Los Angeles.

Hingga Rabu (1/7/2020), lebih dari 130.000 orang Amerika meninggal karenavirus corona, dengan total kasus mencapai 2.727.853 juta jiwa.

Adapun 1.143.334 juta jiwa telah dinyatakan sembuh,dan jutaan orang kehilangan pekerjaan setelah bisnis dan sekolah tutup.

Ekonomi AS pun mengalami kontraksi tajam pada kuartal pertama dan diperkirakan akan lebih anjlok pada periode April-Juni.

142 pedagang di Jakarta positif Covid-19

PemprovDKI Jakarta telah melakukantes swabterkait penyebaranvirus coronamenggunakan metode PCR di 68 pasar.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan secara total ada 6.624 pedagang yang ikut tes swab, dengan angka positif sekitar 2 persen.

Baca Juga: Setiap Hati Ada Ribuan Kasus Covid-19, RS Wisma AtletMalah Gelar Pesta Dangdutan, 'Ini Nakes Mau Saling Menularkan Virus atau Bagaimana?'

"Jadi yang sudah swab test 68 pasar, melibatkan 6.624 pedagang."

"Hasilnya, yang positif 142 pedagang atau 2 persen," ujar Arief di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (30/6/2020).

Sementara sisanya, 4.967 pedagang atau 75 persen dinyatakan negatif. Ada 1.115 pedagang atau 23 persen yang masih menunggu hasil pemeriksaan

"Menunggu hasil masih 1.115, atau 23 persen," jelasnya.

Ia menegaskan laporan tersebut bukan mencerminkan jumlah pedagang yang terjangkit virus coronaterus bertambah, melainkan temuan tersebut karena pengetesan yang juga ikut meningkat.

Penambahan bisa terlihat dari semula 33 pasar yang dites, menjadi 68 pasar.

"Tadinya cuma 33 pasar 115 (pedagang positif), sekarang 68 pasar statis angkanya 142 (pedagang)," ucap dia.

Untuk mencegah penularan, pihak Perumda Pasar Jaya memperbanyak penyediaan wastafel pasa 115 pasar.

Tes swab secara massal bagi para pedagang juga terus dijalankan.

"Saya akan teruskan swab test karena penting untuk masyarakat kita," pungkas Arief.

(Inza Maliana/Danang Triatmojo)

(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul " Update Corona Global: Tembus 10,5 Juta, Ahli Peringatkan Amerika Bisa Catatkan 100.000 Kasus Sehari" dan"Hasil Tes Swab 68 Pasar di Jakarta, 142 Pedagang Positif Covid-19")

Baca Juga: Terbang Lewati Pulau-pulau di Jepang, Tiba-tiba 2 Pesawat Pembom China Dekati Zona Pertahanan Udara Taiwan, 'Mereka Siap Menyerang Kapan Saja'

Artikel Terkait