Advertorial

Presiden Jokowi Ancam Reshuffle Menteri yang Kinerjanya Buruk Selama Pandemi, Pengamat Sebut Menteri-menteri Ini Layak Diganti, Menkes Terawan Nomor 1!

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial.

Dalam video yangditayangkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020),Presiden Jokowi menyoroti kurangnya kinerja para menteri di kabinetnya.

Dia jugamenilai para menterinya tidak memiliki sense of crisis di tengah situasi pandemi virus corona.

Bahkan Presiden Jokowimengeluarkan ancaman perombakan atau reshuffle kabinet.

Baca Juga: Dikenal Cukup Ganas dan Sulit Dikalahkan, Nyatanya Peringkat Kekuatan Militer Israel Selalu Berada di Bawah Indonesia, Ini Alasan Militer Indonesia Selalu Unggul

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja."

"Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" ujar Presiden Jokowi.

UcapanPresiden Jokowi lantas disetujui oleh orang banyak.

Lalu kira-kira siapa saja menteri yang mungkin diganti?

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin berpendapat terdapat sejumlah menteri yang layak diganti.

Baca Juga: Setiap Hati Ada Ribuan Kasus Covid-19, RS Wisma AtletMalah Gelar Pesta Dangdutan, 'Ini Nakes Mau Saling Menularkan Virus atau Bagaimana?'

Berikut daftar menteri yang layak diganti menurut Ujang Komarudin:

1. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto

Menkes Terawan menjadi salah satu menteri yang menurut Ujang layak diganti.

Menkes Terawan, kata Ujang, dinilai tak menjalankan instruksi Presiden Jokowisoal belanja anggaran Kemenkes.

Bahkan, Presiden Jokowimenyebut bahwa belanja sektor kesehatan baru 1,53 persen dari Rp75 triliun.

2. Menteri Sosial Juliari Batubara

Berdasarkan pendapat Ujang, Mensos Juliari juga layak diganti.

Juliari dianggap tak bisa mengendalikan pendistribusian bantuan sosial (bansos) Presiden kepada masyarakat.

Dalam beberapa kesempatan Presiden Jokowi diketahui memang menyoroti soal lambannya penyaluran bansos.

"Kecepatan yang kita inginkan agar bansos segera sampai ke masyarakat ternyata di lapangan banyak kendala dan problemnya memang masalah prosedur yang berbeli-belit."

"Padahal situasinya situasi tidak normal (ekstraordinary)," kata Presiden Jokowi dalam Ratas 19 Mei 2020 sebagaimana dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet.

Baca Juga: Laudya Cynthia Bella Resmi Bercerai dari Engku Emran: Terlalu Mesra Saat Menikah Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Perceraian

Presiden Jokowi memerintahkan agar penyaluran bansos dilakukan secara cepat.

"Sekali lagi ini butuh kecepatan."

"Oleh karena itu saya minta aturan itu dibuat sesimpel mungkin sesederhana mungkin tanpa mengurangi akuntabilitas sehingga pelaksana di lapangan bisa fleksibel."

"Yang paling penting bagaimana mempermudah pelaksanan itu di lapangan," ujarnya.

3. Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah

Selanjutnya ada Menaker Ida Fauziah.

Ujang berpendapat, Ida Fauziah dinilai tidak bisa mengendalikan pemutusan hubungan kerja (PHK).

4. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly

Ujang juga menyebut Menkumham Yasonna Laoly sebagai salah satu menteri yang layak diganti.

Baca Juga: Sering Dipandang Sebelah Mata, NyatanyaCeker Ayam Punya Manfaat yang Tidak Main-main, Bisa Cegah 8 Penyakit Mematikan Ini!

Ujang menganggap, Menkumham Yasonna terus menimbulkan kontroversi di masyarakat.

"(Yasonna,red) Sudah tahu sendiri banyak kontroversi. Tapi masih aman karena partai," ucap Ujang.

5. Menteri-menteri di Bidang Ekonomi

Selain empat menteri di atas, Ujang juga menganggap menteri-menteri di bidang ekonomi juga layak diganti.

Tim menteri ekonomi di kabinet dinilai tak siap menghadapi krisis akibat pandemi ini.

Namun, ia tak menyebut spesifik nama menteri yang dinilai perlu diganti.

"Tim menteri ekonomi itu kan tak siap dalam menghadapi Corona. Akhirnya kedodoran," jelasnya.

(Tribunnews.com/Daryono, Fransiskus Adiyudha Prasetya)

(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul "Versi Pengamat, Ini Nama-nama Menteri Jokowi yang Dianggap Layak Diganti")

Baca Juga: 90% Kenaikan Angka Covid-19 di KotaSurabaya Berasal dari Perumahan Mewah,Risma: Ada Banyak Warga dari Luar Negeri

Artikel Terkait