Advertorial
Intisari-online.com - Pernahkah Anda membayangkan jika di dunia ini ada sekelompok manusia memiliki kekutan abnormal seperti dalam film fiksi.
Tentu saja hal itu akan membuat keseimbangan dunia goyah.
Apa lagi jika orang-orang dengan kekuatan abnormal itu memihak pada satu negara saja.
Tampaknya hal itulah yang coba untuk diwujudkan oleh China.
Menurut sebuah laporan rahasia yang dilaporkan tahun 2018 silam, China secara rahasia mencoba menciptakan manusia berkekuatan super untuk dijadikan pasukan militer.
Menurut Daily Express, misi China untuk menciptakan pasukan manusia super, berkembang dengan sangat cepat.
Negara itu telah banyak berinvestasi dalam program penelitian dan pengembangan genetik yang kontroversial, menurut laporan studi.
Telah terungkap bahwa selama beberapa tahun, China setidaknya melakukan percobaan pada 86 manusia.
Di antaranya mereka telah menjalani operasi yang secara dramatis mengubah genetiknya.
Tak ada satupun dari uji klinis ini dipublikasikan secara resmi karena sifatnya rahasia.
Melalui program perubahan genetik ini, pengujian ini akan membuat seseorang memiliki peningkatan kemampuan.
Dokter China dapat mengedit sel-sel DNA secara selektif dalam tubuh pasiennya dan menggantinya dengan genetik yang kuat.
Perkembangan itu telah membuat Amerika khawatir, karena eksperiman itu bisa memberikan keunggulan dalam perang di masa depan.
Maria Zuber, Ketua Yayasan Pengetahuan Nasional AS (NSF) memperingatkan bahwa penting bagi Amerika untuk meningkatkan program penelitian dan pengembangan serupa.
Dia mengatakan, "Tren itu telah menciptakan kekhawatiran tentang dampak ekonomi dan tenaga kerja, dan mereka memiliki implikasi pada keamanan nasional."
"Dari pengeditan gen hingga kecerdasan buatan, kemajuan ilmiah datang dengan risiko yang melekat," katanya.
"Sangat penting bagi kita untuk tetap berada di garis depan sains untuk mengurangi risiko-risiko ini," imbuhnya.
Sementara itu, China secara aktif telah melakukan pengujian pada manusia sejak 2015 silam.
Sementara AS juga berencana baru akan melakukan pengujian serupa tahun 2018.
Laporan Indikator Sains dan Teknik NSF 2018, mengungkapkan bahwa sementara AS tetap menjadi pemimpin global dalam kegiatan sains dan teknologi.
Pengujian manusia di pusat kekuatan Asia yaitu China, sejauh ini juga digunakan dalam cara memerangi kanker.
Dikatakan, 36 pasien ada yang dinyatakan sembuh setelah mengalami kanker ginjal, paru-paru, hati dan tenggorokan mereka mengganti sel-sel yang terinfeksi.
Negara komunis itu secara besar-besaran telah meningkatkan pembiayaan penelitian dan pengembangan genetik sejak tahun 2000-an.