Advertorial
Intisari-online.com -Inses adalah hubungan yang mengerikan.
Namun, sayangnya hubungan ini banyak terjadi di dunia ini.
Contohnya yang terjadi di Amerika Serikat (AS) ini.
Mengutip The Sun diberitakan pada akhir tahun 2019 lalu seorang pria Amerika menikahi anak perempuannya sendiri.
Travis Fieldgrove telah menikahi anaknya sendiri yaitu Samantha Kershner.
Selisih umur mereka 18 tahun, dan Samantha baru berusia 22 tahun.
Meski mereka dicurigai kepolisian Nebraska, mereka tetap melangsungkan pernikahan inses tersebut.
Ya, keduanya tahu persis hubungan kekeluargaan mereka.
Dimulai ketika Samantha berumur 17 tahun, dan diberi tahu ibunya jika Travis adalah ayahnya.
Awalnya hubungan tersebut masih hubungan ayah dan anak yang normal selama beberapa tahun.
Kemudian entah mengapa, Samantha cemburu dengan saudara tirinya yang juga memiliki kedekatan tidak normal dengan sang Ayah.
Keduanya berebut memperebutkan hati Travis, dan kemudian hubungan intim dimulai pada September 2018 di Grand Island, Nebraska.
Polisi segera mengusut kasus tersebut, dan menemukan bukti jika keduanya tahu hubungan paternalitas yang dimiliki keduanya.
Mereka segera menikah setelah mendapat ancaman investigasi.
Pernikahan mereka dilaksanakan pada 1/10/2018, di pengadilan Hastings, Nebraska.
Baca Juga: Hadapi Corona: Tips Hindari Terpapar Virus Corona Saat di Berada Lift
Travis sempat menampik jika ia ayah dari Samantha, tetapi hasil DNA menunjukkan jika 99,99% Travis adalah ayah dari Samantha.
Hukum di Nebraska menyatakan jika pernikahan sedarah adalah sangat ilegal dan berbahaya.
Travis akan dikenai vonis hukuman bulan depan akibat sengaja berhubungan inses, setelah menyetujui kesepakatan dengan pengajara di pengadilan minggu lalu.
Travis sebelumnya sudah dihukum 2 tahun akibat tuduhan serupa oleh pengadilan lain.
Dalih Travis adalah, diungkapkan pengacaranya, jika ia menderita cedera otak sehingga otaknya kurang berfungsi.
Samantha sendiri berusaha menghindari penjara dengan mengaku tidak bersalah.
Ia dihukum masa percobaan 9 bulan.
Ternyata hubungan inses akan menghasilkan anak yang cacat akibat mutasi genetik, antara lain:
Kelainan Rahang Habsburg
Keluarga bangsawan Habsburg mengatur pernikahan sedarah untuk melindungi 'darah murni'.
Sayangnya, genetika mereka menghasilkan anak-anak yang memiliki rahang bawah yang panjang dan menonjol, sehingga tidak dapat berbicara dengan benar, tidak bisa mengunyah dan air liur menetes ke mana-mana.
Kondisi genetik ini juga disebut prognathisme.
Kelainan Kaki Pekuk
Hubungan inses sebabkan anak dengan kondisi kelainan pada kaki yaitu tulang kaki yang cacat, tergelincir di bawah, dan cacat yang kondisinya jauh lebih parah.
Kelainan Jari Menyatu
Kondisi jari-jari kaki atau tangan menyatu, membuatnya terlihat seperti berselaput adalah kondisi yang dialami oleh anak hasil inses.
Suku Vadoma di Zimbabwe memiliki jumlah yang tinggi terhadap kondisi ini yaitu jari yang aneh mirip unggas.
Hemofilia
Beberapa kerajaan besar Eropa dan Rusia yang melakukan inses melihat keturunan mereka memiliki masalah dengan sulitnya pembekuan darah (hemofilia), sehingga luka yang sederhana dapat menyebabkan pendarahan serius yang dapat menyebabkan infeksi dan bahkan kematian.
Kelainan Mikrosefali
Orang yang melakukan pernikahan inses yang meningkatkan kondisi yang disebut dengan microcephaly, di mana seorang anak lahir dengan kepala kecil yang sering berarti otak juga tidak berkembang.
Tengkorak Tidak Normal
Kebiasaan kerajaan Mesir yang sangat bergantung pada inses menyebabkan tulang tengkorak memanjang di bagian belakang.
Raja Tutankhamun yang terkenal misalnya, dia mengalami bentuk tengkorak seperti itu, bibir atas sumbing dan tulang yang hilang pada kakinya dan skoliosis.
Selain Tutankhamun, Ratu Cleopatra juga memiliki bentuk tengkorak yang memanjang di bagian belakang.
Selain kelainan-kelainan akibat mutasi genetik di atas, perkawinan sedarah juga bisa menyebabkan hemofilia, albinisme, kekerdilan, dan beberapa kondisi cacat akibat mutasi genetik lainnya.(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini