Advertorial
Intisari-Online.com - Sudah diungkapkan sejak awal pandemi Covid-19 menyerang ke berbagai negara bahwa ada beberapa kelompok yang rentan terhadap infeksi virus ini.
Salah satunya adalah bayi. Sehingga diharapkan agar lebih waspada untuk melakukan pencegahan.
Namun tampaknya hal tersebut terabaikan dalam kasus bayi malang ini.
Betapa malangnya nasib kedua orangtua bayi ini yang harus merelakan kepergian sang buah hati untuk selama-lamanya.
Bayi berusia 40 hari di Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia.
Bayi tak berdosa ini meninggal secara tragis usai dijenguk oleh kerabat orangtuanya.
Dikabarkan, bayi 40 hari ini meninggal dunia akibat tertular Covid-19.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, bayi 40 hari tersebut sempat mendapat perawatan medis di RSUS Smart Pamekasan.
Baca Juga: Korea Selatan Segera Operasikan Global Hawk, Drone Canggih yang Siap Intai Korea Utara
Melansir Kompas.com, Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan Syaiful Hidayat mengatakan, bayi tersebut saat dilahirkan dalam kondisi sehat.
Begitu juga dengan orangtuanya.
Namun setelah dibawa pulang, diketahui banyak warga yang menjenguk dan menggendongnya.
Beberapa waktu kemudian, bayi tersebut mengalami keluhan seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Seperti diketahui, bayi baru lahir merupakan salah satu orang yang paling rentan terpapar penyakit.
Melansir laman WebMD, bayi mudah terpapar virus dan bakteri yang menyerang sistem pernapasan, seperti bakteri Streptococcus pneumoniae (S. pneumoniae) penyebab radang paru invasif, hingga virus sinkronisasi pernapasan.
Terlepas dari itu, pihak rumah sakit yang melihat gejala itu langsung melakukan pemeriksaan pada kedua orangtuanya di RSUD Smart Pamekasan pada 9 Juni 2020.
Karena gejalanya mengarah kepada Covid-19, oleh tim medis RSUD, bayi tersebut langsung dilakukan perawatan di ruang isolasi.
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, bayi tersebut dinyatakan positif corona pada usia 28 hari.
"Kalau kedua orangtuanya negatif setelah dilakukan rapid test. Bayinya yang positif karena terserang melalui warga yang menjenguk saat kelahiran," ujarnya.
Sementara hal sama juga disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pamekasan, Sigit Priyono.
Menurutnya, dari hasil tracing yang dilakukan, bayi tersebut diduga tertular dari para penjenguk yang datang ke rumahnya.
Pasalnya, di kecamatan tempat tinggal korban diketahui banyak warga yang berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) dan positif corona, namun tetap beraktivitas.
Meski sempat mendapat perawatan medis di RSUD, namun bayi tersebut kondisinya diketahui terus memburuk dan akhirnya meninggal dunia pada usia 40 hari.
"Kemarin jenazahnya sudah dimakamkan," terang Sigit Priyono.
Melihat kisah tragis tersebut, ada baiknya tidak menjenguk bayi baru lahir selama pandemi COvid-19 ini. (*)
Baca Juga: Korea Selatan Waspada, Moncong Artileri Korea Utara dalam Posisi Terbuka ke Arah Selatan
Artikel ini telah tayang di Gridhealth.id dengan judul Bayi 40 Hari Meninggal Usai Digendong Tetangganya, Diduga Tertular Covid-19 dari Penjenguk yang Merupakan PDP Corona