Advertorial

Mengerikan, Misteri 16 Mayat dan Lebih Dari 2 Lusin Tas Berisi Potongan Tubuh Manusia Ditemukan: 287.000 Pembunuhan Telah Dilakukan Sejak 2006

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Setidaknya sebanyak 16 mayat dan lebih dari dua lusin tas berisi potongan tubuh manusia ditemukan di luar kota Guadalajara, Mexico City menurut Jaksa negara itu.

Penemuan mengerikan itu diumumkan pada Kamis (18/6/2020) selama sepuluh hari terakhir, di 4 wilayah berbeda di barat negara itu sebagaimana dilaporkan AFP.

14 mayat manusia ditemukan di perbatasan dengan negara bagian Guanajuato.

Ini adalah salah satu negara paling kejam karena aktivitas kelompok kriminal dan penyelundupan bensin.

Baca Juga: Belum Selesai Unjuk Gigi Militer, Amerika Mengklaim Kekuatan Mereka di Luar Angkasa: 'China dan Rusia Mengancam Kami'

Mayat tiga pria ditemukan di luar sebuah pertambangan timah, bersama mayat seorang wanita yang tangan dan kakinya dipasung, sebagaimana dijelaskan Jaksa.

Sementara tulang belulang dari 9 pria dan seorang wanita ditemukan di sebuah peternakan kecil.

Ada pun mayat manusia yang dikemas dalam 26 tas yang ditemukan di Guadalajara, salah satu kota terbesar di Meksiko.

Menurut pihak otoritas masih belum jelas ada berapa banyak orang yang dapat diketahui dari sekian banyak jasad tersebut.

Baca Juga: Mengeluh Sakit Perut yang Sangat Mencekam, Ternyata di Perut Pria Ini Ditemukan Tumor yang Beratnya Hampir Mencapai 6 Kilogram

"Lembaga Ilmu Forensik akan menentukan jumlah mayatnya," kata jaksa negara bagian Jalisco, Gerardo Solis.

Pada 2006, presiden saat itu, Felipe Calderon, melancarkan serangan militer yang kontroversial terhadap gerombolan penjahat yang terorganisir yang dikatakan para pakar dan kelompok hak asasi manusia sebagai salah satu penyebab utama meningkatnya kekerasan di Meksiko.

Angka resmi menunjukkan hampir 287.000 pembunuhan telah dilakukan di Meksiko sejak saat itu.

Meski begitu masih tidak jelas berapa banyak yang terkait langsung dengan organisasi kriminal narkoba.

Baca Juga: Covid Hari Ini 20 Juni 2020: 8,7 Juta Orang di Dunia Terinfeksi, Sementara Pasien di Indonesia Meninggal Dunia Sehari Setelah Dinyatakan Positif Covid-19

Bongkar Kulkas Seorang Pembunuh Bayaran, Polisi Temukan Mayat Manusia Disimpan di Dalam Freezer, Fakta Kekejamannya Juga Ikut Terungkap

Kisah mengenai pembunuh bayaran mungkin,jarang kita diketahui dan terungkap, karena memang mereka bekerja di dunia bawah.

Namun kali ini ada sebuah kisah tertang pembunuh bayaran yang terkuak.

Baca Juga: 14 Purnawirawan TNI Temui Presiden Jokowi, Ada Apa? Staf Khusus: 'Disambut Baik oleh Presiden'

MenurutDaily Starpada Sabtu (23/5/2020), Jose Rodrigo Arechiga Gamboa, seorang pemimpin geng pembunuh bayaran Los Antrax untuk kartel narkoba Meksiko El Chapo.

Dia ditemukan tewas di negara bagian Sinaloa.

Jose Rordigo dikenal sebagai seorang pembunuh bayaran dengan nama panggung El Chino, dia melarikan diri dari masa percobaan tahanan di AS.

El Chino dikenal sebagai pembunuh paling brutal di Meksiko, dia bekerja untuk kertel narkoba El Chapo, ketika perang obat bius.

Jose dilahirkan tahun 1980, di ibu kota negara bagian Culiacan, dia menjadi gangster di usia remaja dan mendapatkan reputasi kekejamannya dari pertarungan jalanan.

Dia kemudian direkrut sebagai pembunuh bayaran dengan pasukan bernama Los Antrax dan bekerja untuk kartel narkoba Meksiko.

Baca Juga:Kehebatan Pedang 'Sabit' Khopesh: Senjata Orang Israel dari Mesopotamia yang Menghantarkan Mesir Menuju Supremasi Militer dengan 'Menjegal Kaki Kuda'

Secara teratur dia sering pamerkan kehidupan mewahnya di Instagram dan juga tunjukkan koleksi senjata api miliknya.

El Chino ditangkap tahun 2013, dia ditangkap setelah melakukan aksi brutal dan pembantaian.

Tahun 2010, mereka bentrok dengan kartel Leyva Beltran di Kota Tubutama, Sonora dalam baku tembak yang menewaskan 30 orang.

Baca Juga: Terungkap, Dokter Gigi yang Viral Tanpa Busana di Jalanan Surabaya Bukan Stres karena Suami dan Anak Meninggal Akibat Covid-19, Begini Penjelasan IDI

Tahun berikutnya, anggotanya bentrok dengan tentara Meksiko di Culiacan Selatan.

Pasukan militer menemukan tiga korban penculikan di rumah persembunyian, salah satunya dimutilasi.

Tahun 2011, dia melakukan pembunuhan di seluruh negara bagian Sinaloa masing-masing terkait dengan kelompoknya.

Baca Juga:Berhari-hari Tak Diurus, Orang Tua Terkejut Temukan Bayinya yang Berusia 4 Tahun Tewas dan Wajahnya Dimakan Tikus

Saat itulah kejahatan besarnya terungkap, dia menggantung tiga mayat di jembatan kota Guamuchil.

Salah satu korbannya disiksa dan dilubangi perutnya, kemudian dua korban lainnya ditemukan disimpan di freezer lemari es nya.

Tahun 2013, dia juga membunuh pemimpin kartel narkoba Tijuana, Francisco Rafael Arellano Felix.

Semenjak serangkaian kejahatan itu, dia diburu dan ditangkap polisi di Bandara Schiphol di Amsterdam Belanda, atas permintaan AS Desember 2013.

Baca Juga: Sangat Gersang Hingga Tumbuhan pun Enggan Tumbuh, untuk Apa India dan China Mati-matian Kuasai Lembah Galwan?

Chino mendekam lebih dari enam tahun di balik jeruji besi, tetapi dia bekerja sama dengan orang dalam di pemerintahan AS sehingga membuatnya bisa melarikan diri.

Tanggal 3 Maret 2020, dia melarikan diri, namun tak lama kemudian di ditemukan tewas.

Baca Juga:Kisah Nyata 'Cermin Setan' 38 Orang Tewas Mendadak dengan Pendarahan Otak Setelah Bercermin pada Kaca Ini, 200 Tahun Kemudian Kebenaran Mengejutkan Terungkap

Tubuh Chino ditemukan di BMW X5 di jalan yang awalnya menghubungkan Culiacan dan Ayune di Sinaloa.

Dia ditemukan dalam kondisi sudah melakukan operasi plastik, namun keluarganya yang membantu identifikasi akhirnya mengkonfirmasi temuan tersebut.

Adik El Chino, Ada Jimena Arechiga Gamboa dan suaminya Juan Garcia mengonfirmasi dirinya bersama dengan dua korban lainnya. (*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait