Advertorial
Intisari-Online.com - Dalam sebuah pernyataan, badan legislatif mengatakan total inflasi di Venezuela pada Mei adalah 15 persen, dibandingkan dengan 80 persen pada April.
Sejak awal tahun, harga-harga telah naik lebih dari 400 persen.
Tetapi inflasi tahun-ke-tahun sebenarnya telah turun dari 4.210 persen pada bulan April lalu.
"Ini bukan regresi," kata legislator Rafael Guzman, anggota komisi keuangan, sebagaimana dilansir Vaalweekblad.com, Selasa (9/6).
Dia menyalahkan angka pada "penurunan konsumsi" karena pandemi coronavirus.
Karena kurangnya angka yang diterbitkan oleh pemerintah Presiden Nicolas Maduro, Majelis Nasional telah mengeluarkan statistik sendiri sejak 2017.
Bank Sentral negara itu memang menerbitkan beberapa angka pada hari Senin.
Mereka menempatkan kenaikan harga bulanan pada 38,6 persen, lebih dari klaim majelis, dan inflasi sejak awal 2020 sebesar 296 persen, kurang dari yang diberikan oleh legislatif.
Venezuela yang dilanda krisis telah dalam resesi selama lebih dari enam tahun, dan mata uangnya telah dihancurkan.
Pada akhir April, pemerintah menaikkan upah minimum sebesar 78 persen, termasuk kupon makanan wajib. Ini adalah kenaikan yang kedua tahun ini, tetapi upah minimum masih sekitar $ 4 atau setara kurang lebih Rp50 ribu.
Jumlah ini hampir tidak cukup untuk membeli satu kilogram daging.
Akhir tahun lalu, Venezuela mengalami 9.500 persen, menurut Bank Sentral, meskipun Majelis Nasional menetapkan angka di 7.300 persen.
Sebelumnya pada 2018 Venezuela juga telah mengalami hiperinflasi parah.
Dan waktu itu mereka telah mendevaluasi mata uangnya sekitar 95 persen menjelang peluncuran bolivar(mata uang venezuela) baru sebagai bagian dari rencana pemulihan untuk mengurangi tingkat hiperinflasi di negara tersebut.
Berikut ini adalah gambaran betapa mengerikannya krisis ekonomi yang dilanda Venezuela akibat dari hiperinflasi negara tersebut pada 2018:
1. Popok bayi
Baca Juga: Tetap Awet Muda, Rasakan Manfaat Masker Kopi untuk Kulit Wajah Anda
Satupaket popok digambarkanseharga tumpukan uang 8.000.000 bolivar (sekitar Rp460 ribu) di sebuah mini market di Caracas, Venezuela.
2. Tepung
Paket tepung jagung digambarkan dengan uang senilai 2.500.000 bolivar (Rp146 ribu).
3. Keju
Satu kilogram keju digambarkan di samping uang senilai 7.500.000 bolivar (Rp440 ribu).
4.Sabun
Sebatang sabun dihargai 3.500.000 bolivar (Rp205 ribu).
5. Beras
Sepaket beras dihargai dengan 2.500.000 bolivar (Rp146 ribu).
6. Wortel
Satu kilogram wortel setara dengan uang senilai 3.000.000 boliver (Rp176 ribu).
7. Daging
Satu kilogram daging setara dengan uang 9.500.000 bolivar (Rp557 ribu).
8. Daging ayam
Harga daging ayam mencapai 14.600.000 bolivars atau setara Rp857.306.
9. Pembalut
Pembalut dihargai 5.000.000 bolivars atau setara Rp293 ribu. (*)