Melansir Kompas.com edisi 10 Maret 2016, terdapat tiga kontroversi yang muncul terkait Supersemar.
Pertama mengenai keberadaan naskah otentik Supersemar, kedua cara mendapatkan surat itu, dan terakhir mengenai interpretasi yang dilakukan oleh Soeharto.
Lebih dari setengah abad, pengungkapan misteri seputar Supersemar dianggap masih menemui jalan buntu.
Sebab naskah asli dari surat perintah tersebut, tak diketahui keberadaannya.
Menurut peneliti sejarah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam, tiga versi naskah Supersemar yang disimpan Arsip Nasional Republik Indonesia, tidak ada yang otentik.
"Ada tiga arsip naskah Supersemar, dari Sekretariat Negara, Puspen TNI AD, dan dari seorang kiai di Jawa Timur," ujar Asvi, Kamis (10/3/2016), seperti dikutip Sosok.ID dilansir dari Kompas.com pada Rabu (11/3/2020).
Bersamaan dengan raibnya surat maha penting itu, spekulasi pun bermunculan.
Masyarakat bertanya-tanya tentang wujud surat itu, dan apa tujuan sebenarnya dari dilayangkannya surat perintah tersebut.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR