Advertorial
Intisari-Online.com - Seperti yang kita tahu bersama bahwa virus corona (Covid-19) pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Dilaporkan kejadian itu pertama kali terjadi pada akhir tahun 2019 alias pada bulan Desember 2019.
Pasien pertama yang dinyatakan positif virus corona pun disebut 'pasien nol'.
Lalu pada Januari 2020, virus corona pecah di Wuhan dan China dan membuat puluhan ribu warga China positif virus corona.
Tak lama, tepatnya pada Februari 2020, virus corona mulai menyebar ke seluruh dunia.
Dan hal itu terjadi hingga hari ini.
Namun penelitian terbaru menemukan bahwa virus corona pertama kali menyebar bukan pada Desember 2019.
Lalu kapan?
Dilansir dari kontan.co.id pada Rabu (10/6/2020), virus corona baru mungkin telah menyebar di China pada awal Agustus tahun lalu.
Pernyataan itu menurut penelitian Harvard Medical School dan berdasarkan citra satelit dari pola perjalanan rumahsakit dan data mesin pencari.
Penelitian ini menggunakan citra satelit resolusi tinggi dari tempat parkir rumah sakit di Kota Wuhan, tempat virus corona muncul pada akhir 2019, dan data pertanyaan terkait gejala klinis pada mesin pencari, seperti "batuk" dan "diare".
"Peningkatan lalu lintas rumahsakit dan data pencarian gejala di Wuhan mendahului awal pandemi SARS-CoV-2 yang didokumentasikan pada Desember 2019," sebut penelitian Harvard Medical School pada Selasa (9/6), seperti dikutipChannelnewsasia.com.
"Meskipun kami tidak bisa mengonfirmasi, apakah peningkatan volume itu terkait langsung dengan virus baru, bukti kami mendukung penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan kemunculan terjadi sebelum identifikasi di pasar makanan laut Huanan," kata mereka.
Penelitian Harvard Medical School menyebutkan, temuan tersebut juga menguatkan hipotesis bahwa virus corona muncul secara alami di China Selatan dan berpotensi sudah beredar sebelum kluster Wuhan.
Ini tampak dari peningkatan tajam dalam tingkat isian tempat parkir rumahsakit pada Agustus 2019 berdasarkan citra satelit.
"Pada Agustus, kami mengidentifikasi peningkatan unik dalam pencarian kata diare yang tidak terlihat pada musim flu sebelumnya atau tercermin dalam data pencarian kata batuk," ujar penelitian Harvard Medical School.
Hingga hari ini, sudah 6 bulan lamanya kita berjuang melawan penyebaran virus corona.
Namun jumlah kasus dan korban jiwa akibat penyebaran virus corona di dunia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Melansir data dari laman Worldometers,total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 7.311.062 (7,3 juta) kasushingga Rabu (10/6/2020) pagi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.594.227 (3,5 juta) pasien telah sembuh, 412.993 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 3.303.842 dengan rincian 3.249.902 pasien dengan kondisi ringan dan 53.940 dalam kondisi serius.
(S.S. Kurniawan/Dandy Bayu Bramasta)
(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dan kompas.com dengan judul "Studi terbaru: Virus corona sudah menyebar di China sejak Agustus 2019" dan "Update Virus Corona di Dunia 10 Juni: 7,3 Juta Orang Terinfeksi | Klarifikasi Pakar WHO")