Advertorial

'Membayar Bunganya Saja Sudah Membuat Kami Bangkrut', Ungkap PM Malaysia Mahatir Kala Angkat Bicara Soal Utang Rp3.500 Triliun yang Diwariskan Kepemimpinan Sebelumnya

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Najib Razak meninggalkan kepemimpinannya sebagai Perdana Menteri Malaysia dengan mewariskan utang negara mencapai Rp3.500 triliun.

Seperti diketahui, Najib Razak menjabat dua periode yaitu tahun 2009-2013 dan 2013-2018.

Kemudian Mahatir Mohamad menggantikannya meski baru-baru ini dirinya mengundurkan diri.

Kala menjabat Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, akhirnya ikut buka suara terhadap krisis yang dialami oleh Malaysia.

Baca Juga: Jadi Olok-olok Dunia Alih-alih Berhasil Tingkatkan Kekuatan MIliter, Malaysia Gagal Saingi Indonesia saat Senapan Buatannya Justru Dicap Berdesain Buruk dan Konyol

Utang Malaysia ini berhilir pada kasus mega korupsi mantan Perdana Menterinya (PM) Najib Razak beserta istri.

Yang pusing tentunya pemerintahan selanjutnya suksesi dari Najib ke tangan PM tertua dunia, Mahathir Mohamad.

Dilansir dari Channel News Asia, Mahathir bakal berusaha merealisasikan janji kampanyenya yang lalu meski sadar Malaysia sedang diancam kebangkrutan.

Janji kampanye PM berusia 93 tahun tersebut ialah membenahi dan membersihkan antek-antek korup rezim sebelumnya di seluruh departemen negara Malaysia.

Baca Juga: Dulu Sempat Viral Karena Rumahnya Dikepung Rumah Tetangga dengan Tembok, Kini Nasib Rumah Eko Purnomo Tidak Berubah, Malah Makin Menyedihkan

Lantas Mahathir juga mengatakan akan berusaha agar utang Malaysia dapat dilunasi.

Tapi kenyataan tak seindah bualan belaka, kemudian Mahathir malah mengakui jika Malaysia tak punya cukup uang untuk membayar bunga utang, apalagi melunasinya.

"Membayar bunganya saja sudah membuat kami bangkrut. Apalagi jika harus mengembalikan utang utama," kata Mahathir.

Mahathir secara langsung menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang membuat kekeliruan besar sehingga negara berada di ambang kebangkrutan.

Baca Juga: Viral, Pasangan PNS Ditemukan Pingsan saat Mesum di Mobil, Tak Disangka Inilah Penyebab Mengapa Pasangan Itu Bisa Berakhir Tak Sadarkan Diri

Tapi kala itu Mahathir lebih memilih bertindak daripada menyalahkan terus menerus rezim korup Najib Razak, karena jika membicarakan korupsi pemerintahan terdahulu bisa menghabiskan waktu berhari-hari.

"Karena itu, kami bakal fokus merealisasikan janji yang kami buat saat kampanye," tambahnya.

Hingga saat ini janji kampanye dari Mahathir baru tiga yang ditepati.

Yakni memulihkan pajak penjualan dan barang (GST), memberikan ampunan bagi Anwar Ibrahim dan membuka kasus mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) bentukan Najib Razak.

Baca Juga: Pasca Kematian Qasem Soleimani, Tiba-tiba Komandan Pasukan Elit Iran Muncul di Iran, Benar Mau Usir Pasukan Amerika Serikat dari Sana?

Kemudian, pemerintahan Mahathir berusaha merampungkan isu-isu horizontal yang dialami komunitas India di Malaysia.

"Melalui berbagai terobosan yang dilakukan, kami ingin masyarakat melihat apa saja yang sudah kami capai sejak 9 Mei lalu," tegasnya.

Mahathir juga mengakui jajaran kabinetnya ada beberapa Menteri yang tak mempunyai pengalaman mengelola sektor yang berwenang mengurus hajat hidup orang banyak.

"Setiap orang pastinya tak luput dari kesalahan. Namun, kami tidak akan terlalu reaktif jika ada yang mengkritik," pungkas Mahathir.

Baca Juga: Ngebet Bercerai, Pasangan Ini Hamburkan Rp10 Miliar untuk Proses Hukum hingga Akhirnya hanya Tersisa Rp88 Juta, Hakim Sampai Kecam Tindakan Mereka

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Malaysia Terlilit Utang Besar, PM Mahathir: Membayar Bunganya Saja Sudah Membuat Kami Bangkrut!

Artikel Terkait