Advertorial
Intisari-online.com -Sudah menjadi pengetahuan semua orang jika Amerika memiliki pengaruh hampir di seluruh dunia.
Hal itulah yang sedang China usahakan untuk berakhir.
Mulai dari perang dagang sampai cara penanganan virus Corona pun digunakan keduanya untuk saling bersaing.
Pun juga kekuasaan mereka di wilayah sengketa Laut China Selatan.
Setelah muncul pendapat bahwa China tidak akan menang melawan Amerika di Laut China Selatan, kini ada peringatan kepada Amerika.
Ahli peringatkan dalam krisis ekonomi karena virus Corona ini mungkin pengaruh Amerika dapat digeser dengan mudah oleh China.
Jika Amerika 'oleng' sedikit maka China dengan mudah rebut posisi yang berpengaruh di negara-negara ini.
Ironisnya, hal tersebut dengan mudah bisa dilakukan China hanya dengan barang-barang 'sederhana' ini.
Melansir South China Morning Post, pada 13 April Argentina menerima kardus-kardus dari China berisi tidak hanya masker bedah dan peralatan medis lain.
Namun juga ada sebuah tulisan dalam bahasa China dan Spanyol dari puisi terkenal Argentina El Gaucho Martin Fierro.
Kalimat yang ditulis dan diletakkan di bawah bendera China dan Argentina di dalam kardus itu membicarakan mengenai persaudaraan dan "penggabungan kekuatan".
Menteri Luar Negeri Argentina, Felipe Sola, dengan cepat membalas di Twitter untuk mengucapkan terima kasih kepada China: "terima kasih atas solidaritas kalian. Tidak ada yang bisa selamatkan dirinya sendiri."
Dua minggu lalu, agensi berita resmi Beijing Xinhua menerbitkan artikel tentang bagaimana proyek energi di Argentina yang didukung China membantu Argentina membangun Jalur Sutra Sehat di wilayah tersebut.
Jalur Sutra Sehat adalah julukan yang terkait dengan Prakarsa Sabuk dan Jalan.
Prakarsa tersebut telah dijunjung sebagai kesempatan negara tersebut membangun infrastruktur, tingkatkan koneksi dan kembangkan perdagangan dengan China.
Donasi tak terhitung yang disponsori oleh negara dan perusahaan swasta dari China telah menjadi headline di negara Amerika Latin.
Baca Juga: Diduga Tak Mau Antre, Seorang Pengendara Motor Tampar Pegawai SPBU, Videonya Viral di Media Sosial
Namun, apakah "diplomasi masker bedah" akan memiliki jangka panjang di negara yang lumpuh karena resesi ekonomi tersebut?
Para ahli yang mengatakan kepada This Week in Asia mengatakan kehadiran China kemungkinan akan berkembang di belahan bumi selatan setelah krisis virus Corona.
Fokus kemungkinan akan dikembangkan dalam kerjasama teknologi dan kesehatan.
Walaupun sulit memprediksi bagaimana ketertarikan geopolitik dan komersial akan terjadi, beberapa peneliti mengatakan Beijing memenangkan perang persepsi di Amerika Latin.
Pasalnya mereka terlihat sebagai partner aktif dan lebih dapat diandalkan di tengah pandemi daripada Amerika Serikat.
Krisis ini, akan menjadi kesempatan emas China untuk tunjukkan kemampuan kepemimpinannya di negara-negara yang memerlukan bantuan mereka.
Amerika Latin menjadi episenter baru virus Corona dengan Brasil menjadi negara yang paling parah terkena dampak ini.
"Pemenang dalam krisis Amerika Latin kemungkinan adalah China," ujar Evan Ellis, profesor riset hubungan Amerika Latin di Us Army War College Strategic Studies Institute.
"China akan kembangkan kehadiran komersialnya dan beri pengaruh politik di Amerika Latin dan Karibia."
Ellis menulis artikel tentang perusahaan China akan mendapat posisi lebih baik dengan dukungan pemerintah China dan partner finansial untuk mengembangkan peranan mereka dalam rantai suplai global.
Hal tersebut dapat dicapai China dengan beli aset yang akan bangkrut atau akan dijual oleh perusahaan Barat.
Pendapat yang sama disampaikan oleh Mauricio Santoro, asisten profesor di Departemen Hubungan Internasional di Universitas Negeri Rio de Janeiro, yang sudah melihat kehadiran ekonomi China akan meningkat di Amerika Latin.
"Partner ekonomi Amerika Latin yaitu Amerika dan Uni Eropa sedang hadapi resesi, dan Amerika Latin sendiri sedang menuju resesi yang sama.
"China bisa menjadi penyedia perdagangan dan kembangkan ekonomi di sana, investasi dan juga sediakan program kesehatan," ujarnya.
China sampai saat ini adalah partner dagang terbesar Amerika Latin, setelah Amerika Serikat.
Baca Juga: WhatsApp Lagi Cari Bos untuk Indonesia, Gajinya Bisa Ratusan Juta per Bulan!
Dan bisa dibilang China akan dengan cepat menggeser posisi Amerika Serikat.
Ahli ekonomi Taiwan-Ekuador Po Chun Lee berargumen jika "China memiliki kesempatan di abad ini untuk kembangkan investasi di Amerika Latin dan Karibia."
Ini akan beri China kesempatan mengembangkan pengaruhnya di luar negeri sebagai satu negara tawarkan paket penuh: keuangan, proyek bangunan dan perawatan.
Pengembangan itu, oleh Lee disebutkan harus menggunakan teknologi, sistem dan buruh China.
Baca Juga: Tanda-tanda Hamil di Perut pada Minggu Pertama Kehamilan, Perlu USG?
"Resesi di wilayah itu hanya membantu China untuk mengkapitalisasi mereka," ujarnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini