Advertorial

Sudah Susah Gara-gara Virus Corona, Nyatanya Kita Harus Bersiap Lagi Hadapi 'Wabah Baru', Bisa Buat Jutaan Orang di Dunia Kelaparan!

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Sudah jatuh, tertimpa tangga lagi.

Mungkin pepatah di atas cocok untuk menggambarkan keadaan dunia saat ini.

Bagaimana tidak.

Saat ini, seluruh dunia tengah berjuang untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19) yang sudah menyebar selama 6 bulan lamanya.

Baca Juga: Ada 600.000 Warganya Terjangkit Covid-19, Presiden Ini Malah Sebut Virus Corona Hanyalah Bualan Media, 'Mereka Ingin Menjatuhnya Saya!'

Ada 6,7 juta orang di seluruh dunia sudah terinfeksi dan ratusan ribunya tewas.

Seolah belum selesai, dunia dikabarkan harus bersiap menghadapi wabah lainnya.

Dilansir dari mirror.co.uk pada Jumat (5/6/2020), beberapa wilayah seperti diAfrika, Timur Tengah, dan Asia sedang dilumpuhkan oleh invasi belalang gurun.

Belalang gurun yang dikenal memiliki mata hitam dengan tubuh kuning cerah iniberkerumun dan besarnya seperti ukuran kota Paris.

Karena invasi belalang gurun ini, jutaan tanaman hancur dan membuat jutaan warga mengalami kelaparan.

Baca Juga: Sempat Dikira Akan Kolaps, Nyatanya Negara Ini Berhasil Bebas dari Virus Corona, Pasien Terakhirnya Sembuh dan Catatkan 0 Kasus Kematian

Bahkan diKenya, ada sekitar 200 miliar belalang gurun muncul dan membentuk kumpulanseukuran wilayah Luksemburg.

Berita buruknya, kawanan belalang gurun ini bisabepergian hingga 90 mil sehari, dan mereka telah menyebar ke 60 negara.

Akibatnya mereka bisa mengancam sepersepuluh populasi dunia.

Terakhir kali ada wabah belalang gurun itu terjadi pada tahun1980-an dan melanda 40 negara di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Beberapa bahkan terbang 3.000 mil melintasi Atlantik untuk mencapai Karibia hanya dalam 10 hari.

Selama wabah pada tahun 1954, segerombolan belalang gurun sudah mencapai Inggris dari Afrika barat laut.

Tetapi invasi saat ini tampaknya akan menjadi yang terburuk dalam sejarah.

Sebab, invasi belalang gurun yang muncul dari padang pasir Teluk Arab sekarang sudah menyebabkan kekacauandi Pakistan dan India.

Disebutkan bahwa kawanan belalang gurun di India barat dan tengah telah menghancurkan hampir 125.000 hektar lahan pertanian.

Padahal negara ini sedang memerangi banjir, gelombang panas, dan meningkatnya jumlah kasus virus corona.

Gambar-gambar mengejutkan dari ibu kota negara bagian Jaipur, sebuah kota berpenduduk tiga juta orang, menunjukkan kawanan belalang gurun menutupi setiap tembok dan bangunan yang tersedia.

Baca Juga: Percaya Virus Corona Direkayasa di Laboratorium Wuhan, Mantan Bos Agen Intelijen Rahasia: Karena Warga China Menanganinya dengan Baik

Sementara itu, Afrika Timur tengah bersiap untuk gelombang kedua dari serangan kawanan belalang gurun.

Sebab gelombang kedua ini diduga akan 20 kali lebih besar dari gelombang pertama.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menggambarkan wabah kawanan belalang gurun ini bisa menjadi ancaman besar.

Sebab sebelum belum pernah terjadi.

Selain itu, invansi kawanan belalang gurun ini dapat membahayakan keamanan pangan dan mata pencaharian sekitar 25 juta orang.

Christine Apolot, gubernur distrik Kumi Uganda, mengatakan orang-orang dipenuhi dengan keputusasaan.

“Kekeringan pangan adalah ketakutan besar yang saat ini kami milik."

"Apalagi di tengah pandemi virus corona bergerak menuju kehancuran ekonomi."

"Kami hanya bisa berharap bahwa pangan kami baik-baik saja."

Sebab jika tidak, makaorang-orang kita akan berakhir dengan kelaparan.

Kawanan belalang gurun mulai muncul dalam jumlah besar pada Juni tahun lalu di padang pasir luas di Semenanjung Arab yang dikenal sebagai Empty Quarter.

Para ilmuwan percaya kemunculan mereka adalah hasil dari perubahan iklim.

Didugagurun yang biasanya kering menjadi tempat yang ideal bagi belalang gurun untuk berkembang biak.

Baca Juga: Hampir 2 Juta Orang di AS Positif Covid-19, Trump Malah Akhiri Hubungan dengan WHO, 'WHO Berbohong pada Dunia dan Tutupi Masalah China'

Lalu tak lama kemudian, kawanan tersebut bergerak dan melakukan perjalanan melintasi Laut Merah ke Ethiopia dan Somalia.

Dibantu oleh hujan lebat yang mengguyur Afrika Timur dari Oktober hingga Desember, mereka kemudian menyebar ke selatan ke Kenya, Uganda, dan Tanzania.

Pada saat gelombang pertama pada awal tahun ini, sebagian besar panen bisa diselamatkan.

Meski begitu, kawanan belalang gurun itu merusak tanah pertanian di delapan negara Afrika.

Sehingga kondisi ini menjadi wabah terburuk dalam 70 tahun.

Pada dasarnya, belalang gurun adalah yang paling merusak dari semua belalang.

Mereka dikenal karena nafsu makannya yang sangat besar.

ahang bergerigi mereka juga memungkinkan mereka untuk memakan hanya dalam beberapa menit.

Berita buruknya lagi,belalang betina bisabertelur hingga 158 butir dan membuat jumlah mereka semakin banyak.

Kini, dilaporkan para kawananbelalang iniakan berkerumun ke Nepal, Bangladesh, dan bahkan China.

Baca Juga: Orang-orang Mulai Keluar Rumah Karena Ada Penerapan New Normal, WHO Yakinkan Bahwa Virus Corona Tak Bermutasi Jadi Lebih Berbahaya

Artikel Terkait