Advertorial

Bukannya Penjahat Diadili Oleh Polisi, di Meksiko Justru Kelompok Penjahat Mengeksekusi Polisi, Bukti Kejahatan Lebih Kuat daripada Keadilan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Bahkan polisi yang berani menentang geng narkoba Meksiko tak jarang mereka justru berakhir dengan tragis.
Bahkan polisi yang berani menentang geng narkoba Meksiko tak jarang mereka justru berakhir dengan tragis.

Intisari-online.com - Bukan rahasia lagi jika di Meksiko kejahatan lebih berkuasa daripada keadilan.

Pada tahun lalu misalnya, seorang anak raja narkoba yang ditangkap oleh polisi Meksiko terpaksa harus dilepaskan karena otoritas setempat tak sanggup menahan amukan geng narkoba.

Kali ini, hal serupa pun kembali terjadi komplotan geng narkoba melakukan eksekusi terhadap seorang polisi.

Baca Juga: Demi Mendukung Program ‘New Normal’, Penguin Indonesia dan Chandra Asri Petrochemical Donasikan Toren

Menurut Daily Star pada Kamis (4/6/2020), Kejahatan yang dilakukan oleh geng narkoba Meksiko telah menyebabkan Presiden Donald Trump meradang.

Tindakan itu membuatnya mempertimbangkan geng narkoba Meksiko dianggap sebagai organisasi teroris.

Saat ini komplotan tersebut telah menjadi buronan internasional.

Pemimpin kartelnya dicari dengan tuduhan kejahatan melakukan eksekusi pada polisi.

Baca Juga: Dari Pasukan Gurkha hingga Green Baret, Inilah Empat Pasukan Legendaris Dunia, Dengar Namanya Saja Musuh Lari

Saat ini pasukan elit Meksiko juga dikerahkan untuk menangkap pria bernama Gregorio Rosas Arenas, yang dikenal dengan panggilan Wester.

Dia berhasil ditangkap di kota Cruz Tetela, di Meksiko Timur.

Orang itu diketahui adalah pemimpin wilayah dari geng narkona New Generation Jalisco (JNGC).

Mereka dipandang sebagai kartel narkoba paling terkenal di Meksiko.

Kelompok itu ditangkap ketika sedang melintas dengan mobil Nissan NP300 yang berhasil dihentikan oleh pasukan elit.

Media setempat melaporkan, Arenas keluar dari mobil itu setelah polisi mulai menembaki.

Arenas kemudian menyerah, ketika unit elit berhasil mengepungnya.

Baca Juga: Hadapi Corona; Ini 10 Makanan Terbaik untuk Rambut, Termasuk Pisang

Kemudian, petugas menangkapnya dan dilaporkan kelompok narkoba itu membawa senapan serbu M4 New Frontier di dalam kendaraan, bersama 25 dosis ganja.

Arenas didakwa dengan kejahatan pemerasan, perampokan, pembunuhan, dan ekeskusi polisi di kota Tezonapa.

Jumlah polisi yang dieksekusi belum disebutkan.

Sebelumnya, Arenas pernah ditangkap pada 30 Juli tahun lalu, di Tennessee karena pembunuhan, namun tidak jelas mengapa dia akhirnya lolos.

Ada dugaan bahwa kasusnya tidak pernah disidangkan.

Arena juga dinobatkan sebagai 10 orang paling dicari di negara bagian itu, namun baru kali ini dia kembali ditangkap.

Menurut keterangan, amukan berdarah yang dilakukan geng narkoba Meksiko membuat Presiden Donald Trump mempertimbangkanya menjadi teroris.

Baca Juga: Beginilah Keunikan Cara Makan Orang Yahudi, Salah Satunya Daging Tak Boleh Dicampur Susu, Juga Ada Cerita Menarik Tentang Restoran Ini yang Mendadak Laris Manis

Hal itu terjadi semenjak kekacauan terjadi akibat ditangkapnya raja narkoba El Chapo dan diekstradisi ke Amerika.

Sementara itu pembunuhan atas polisi bukan pertama kalinya dilakukan, tahun lalu seorang polisi ditemukan tewas, setelah sebelumnya terlibat dalam penangkapan anak raja narkoba.

Padahal waktu itu, anak raja narkoa akhirnya dibebaskan karena amukan geng narkoba yang semakin tidak terkendali, sehingga membuat polisi kewalahan.

Akhinya opsi terakhirnya adalah membebaskannya, namun justru seorang polisi meregang nyawa setelah pembebasan itu.

Artikel Terkait