Advertorial

Beginilah Keunikan Cara Makan Orang Yahudi, Salah Satunya Daging Tak Boleh Dicampur Susu, Juga Ada Cerita Menarik Tentang Restoran Ini yang Mendadak Laris Manis

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Sebuah restoran memasak masakan dengan ketentuan hukum Yahudi. Bukan hanya halal atau tidaknya masakan, tetapi kombinasi dan cara memasaknya.
Sebuah restoran memasak masakan dengan ketentuan hukum Yahudi. Bukan hanya halal atau tidaknya masakan, tetapi kombinasi dan cara memasaknya.

Intisari-online.com -Ada kisah mengenai seorang pengungsi Vietnam yang masuk ke Amerika tahun 1980.

Untuk menyambung hidup ia membuka restoran masakan Cina di Philadelphia, tetapi ternyata tidak laku.

Ia kemudian banting setir mengubah restorannya menjadi masakan Cina yang dimasak sesuai dengan peraturan masak Yahudi(kosher).

Untuk bisa memenuhi persyaratan, ia harus mengeluarkan banyak dana untuk membeli perlengkapan baru.

Baca Juga:Jadi Bahan Eksperimen 'Malaikat Maut' Dokter Psikopat, Keluarga Yahudi Ini Lolos dari Maut Holocaust Justru Karena Keterbatasan Fisiknya

Ternyata itu keputusan yang jitu.Restorannya laris manis.

Bagi seorang bukan Yahudi mungkin terasa agak aneh.

Apa hubungannya perlengkapan dengan halal tidaknya makanan?

Masak sesuai dengan hukum Yahudi memang sulit.

Baca Juga:Hadir Sebagai Perenggut Nyawa Bangsa Afrika, Ebola Justru Menjelma Bak 'Pahlawan' saat Wabah Virus Corona Menghantam

Hukum itu bukan hanya menentukan apa yang boleh dimakan atau tidak, tetapi juga dalam kombinasi apa atau bagaimana cara makanan itu harus dimasak.

Semua peraturan itu disebutkashrut.Makanan yang memenuhi peraturan itu disebutkosher.

Apa yang dianggap halal atau tidak ditentukan oleh hukum Yahudi, yang diinterpretasikan secara berbeda sesuai dengan aliran agama Yahudi yang dianut dan tempat tinggal.

Susu dan daging

Baca Juga:Diklaim Dapat Sembuhkan Berbagai Penyakit Mematikan, Inilah Kumdang-2 Obat Super Bikinan Korea Utara, Diramu dari Bahan-bahan Sangat Langka nan Mahal

Semua sayuran dan buah dianggap halal, karena itu undang-undang makanan itu hanya mengatur binatang, burung dan ikan yang boleh dimakan.

Selain itu bagaimana cara memasak bahan itu untuk konsumsi?

Salah satu peraturan penting ialah bahwa produk susu dan daging harus dimasak secara terpisah.

Dasarnya karena dalam kitab suci mereka tiga kali ditulis: "Janganlah masak kambing dalam susu ibu".

Pemisahan itu sering dilakukan secara ekstrem: panci, wajan, peralatan dapur, tempat cuci, sikat cuci dan serbet harus dipisah.

Baca Juga:Begini Sekarang Nasib Sapi yang Sempat Viral Dinaiki ke Minimarket, Pemilik: 'Penurut, Disuruh Apa Saja Mau, Seperti Diam atau Duduk'

Biasanya diberi tanda berwarna.

Di Israel kini dijualstickerkhusus untuk ditempelkan di atas peralatan, laci, dan lemari supaya tamu dan anggota keluarga tidak salah.

Warna merah dipakai untuk daging, warna biru untuk susu dsb.

Terpaksa mesin cuci piring pun perlu dua buah! Orang Yahudi ortodoks bahkan mempunyai dua dapur.

Baca Juga:'Telan Saja Semuanya Termasuk Tisu', Sekelompok Karyawan Menahan Muntah saat Dihukum Makan Hewan Menjijikan Hanya Gara-gara Tak Penuhi Target

Kalau keluarga biasa sering mempunyai dua perlengkapan makan: satu untuk dipakai sehari-hari dan satu untuk peristiwa penting, maka keluarga Yahudi bisa mempunyai empat set.

Jumlah itu bisa menjadi enam kalau ditambah dengan perlengkapan untuk Pesach, yakni pesta Paskah Yahudi.

Pertanyaan timbul apakah rumah tangga seperti itu tidak sangat rumit.

Namun, orang yang dibesarkan dalam rumah Yahudi tradisional sudah menganggapnya wajar.

Baca Juga:Setelah Disebut-sebut Bisa Jadi 'Wuhan Kedua,' Status Surabaya Kini Menjadi Zona Hitam, Apa yang Terjadi?

Urutan menu

Yang juga penting ialah urutan makanan yang harus disantap.

"Menu daging" tidak boleh disajikan dengan produk susu.

Umumnya harus ada masa "tenggang" enam jam sebelum boleh disajikan susu.

Namun, di kebanyakan negara Eropa waktu itu di perpendek menjadi tiga jam, sedangkan di Belanda hanya satu jam.

Setelah apa yang disebut "menu susu" orang boleh makan daging asal disela dengan minum.

Keju yang keras atau kuning dianggap sebagai daging.

Daging dan ikan hanya boleh dimakan pada saat yang sama, kalau disela minum atau makan secuil roti.

Baca Juga:Jomplang, Meski Sama-sama Infeksi 3000 Orang di Kongo, Data Ini Ungkap Betapa Virus Ebola Jauh Lebih Mematikan Dibanding Virus Corona

Kombinasi langsung dianggap akan membahayakan kesehatan.

Beras, kentang, sayur, buah dan masakan tepung boleh dimakan bersama daging maupun susu.

Yang tidak mungkin misalnya panggang daging dalam oven dengan keju parut.

Mengapa babi haram?

Semua binatang yang memamah biak dan mempunyai kuku terbelah dianggap halal, seperti sapi, domba, kambing.

Binatang yang tidak memenuhi salah satu persyaratan itu, seperti babi, merupakan binatang haram.

Soalnya, babi mempunyai kuku terbelah, tetapi ia tidak memamah biak.

Unggas seperti ayam, kalkun, angsa dan itik boleh dimakan.

Mengenai hal itu juga terdapat perbedaan pendapat, tetapi umumnya disesuaikan dengan tradisi yang ada.

Telur burung haram. Gagak dan alap-alap juga tidak boleh dimakan.

Baca Juga:Covid Hari Ini 3 Juni 2020: PSBB Jilid 3 Jakarta Hampir Selesai, Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Satu Wilayah Ini Malah Meroket Tajam Hampir 1.000 Orang

Telur yang ada titik darah merahnya atau coklat di bagian merahnya, umumnya dianggap haram.

Ikan yang halal paling sedikit harus mempunyai satu sirip dan bersisik.

Ikan sidat (belut) dan binatang laut seperti kepiting, udang, kerang dan tiram tidak boleh dimakan.

Tukang sembelih berijazah

Penyembelih binatang harus mengikuti pendidikan tertentu dan mengikuti ujian berat.

Pisau harus sangat tajam dan licin agar binatang itu langsung mati.

Setelah itu binatang yang sudah disembelih itu harus diselidiki dengan cermat.

Kalau ternyata sakit atau mempunyai kelainan, maka ia menjadi haram.

Setelah disembelih menurut ritus, daging harus dibuatkosherdengan dipanggang di atas api terbuka (misalnya hati), direndam dalam air dingin atau diasin dan setelah satu jam dicuci lagi, Tujuannya ialah untuk mengeluarkan sebanyak mungkin darah.

Baca Juga:Bikin Virus Ebola dan Corona Makin Beringas, Inilah Kemampuan Menakjubkan Tubuh Kelelawar yang Justru Membuat Peneliti Bergidik

Selama berabad-abadkashruttelah menjadi bagian dari kehidupan orang Yahudi.

Tujuan peraturan itu a.l. untuk menjaga ketertutupan orang Yahudi dan agar mereka tetap bersatu.Orang yang ingin menindas orang Yahudi memanfaatkan hal itu.

Hampir selalu penindasan identitas Yahudi datang bersamaan dengan usaha untuk memaksa mereka makan makanan yang dianggap haram seperti daging babi.

Namun, sering orang Yahudi lebih suka mati daripada menyalahi hukum Yahudi.

Hal itu juga terjadi pada orang Yahudi yang kelaparan dalam kamp maut Nazi.

Baca juga:Pernah Dimasukkan ke Kamp Konsentrasi Nazi Tak Menghalangi Marcel Bloch Jadi Perancang Jet Tempur yang Mumpuni

Dengan hilangnya isolasi banyak orang Yahudi tidak mengikuti peraturan makanankosherlagi.

Mereka yang masih tetap bertahan pada tradisi, entah karena kepercayaan, atau alasan lain, tidak mudah hidupnya.

Bayangkan, orang bisnis yang harus makan dengan relasi.

Atau anak sekolah yang tidak bisa makan bersama dengan rekan-rekan lain.

Untung sekarang orang lebih toleran terhadap cara makan khas seperti makanan vegetaris, makrobiotik dsb.

Problem lain ialah sulitnya membeli makanankosher.Sayur, buah, kopi dan teh bisa dibeli di mana-mana, tetapi daging, keju, kue dan bahan lain harus mempunyai etiket khusus yang memastikan bahwa makanan itu tidak mengandung lemak hewani.

Di kota-kota besar di Eropa ada satu dua toko yang khusus menjual makanankosher,tetapi tidak di kota-kota kecil.

Baca Juga:Anak-anak Tak Bisa Diam dan Suka Lompat-lompat? Jangan Keburu Marah, Itu Justru Tanda Mereka Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi

Di Israel makanankosherbiasa, tetapi tidak automatis. Semua pasar swalayan hanya menjual makanankosher,tetapi tidak semua restorankosher.

Untuk itu perlu ada sertifikat yang dipasang di pintu masuk.

Mereka juga harus bersedia diperiksa seperti restoran milik orang Vietnam di Amerika tadi.

Konon pemeriksa itu datangnya setiap hari pada jam yang tidak pasti.

Bisa dibayangkan ketabahan pengungsi Vietnam itu, yang memberanikan diri mengambil keputusan mengubah restorannya. (AO - actuele onderwerpen no. 2195 –IntisariAgustus 1989)

Baca juga:Keluarga Yahudi Ini Lolos dari Maut Holocaust Justru Gara-gara Keterbatasn Fisik yang Mereka Miliki

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari