Dalam konferensi pers Rabu, juru bicara Kemenlu China, Zhao Lijian tidak menampik laporan media mengenai agresi tentara China ke dalam wilayah perbatasan tersebut.
Sementara dalam pemberitaan sebelumnya, kedua sisi telah saling menuduh satu sama lain menyusup masuk ke wilayah musuh.
Ahli dalam hubungan China-India di Universitas Sichuan, Sun Shihai, mengatakan ketegangan di salah satu perbatasan darat paling panjang di dunia disebabkan karena ambigu dan klaim yang saling tumpang tindih antara Line of Actual Control.
"Prioritas sekarang untuk mencegah daerah itu menjadi Doklam kedua, karena kedua sisi dapat mempercepat konfrontasi atau bahkan konflik," ujarnya.
"Ikatan bilateral telah menjadi lebih baik semenjak konflik Doklam, terutama semenjak pertukaran kepemimpinan yang sering, tetapi masih ada masalah yang membusuk di dalam hubungan kedua negara, dengan masalah perbatasan yang masih menjadi konflik menjadi masalah utama," ujar Sun.
Hubungan China dengan India telah diperburuk dengan Delhi yang mulai memihak Washington untuk perlawanan terhadap Inisiatif pembangunan jalan oleh Xi Jinping.
Rencana itu merupakan rencana pengembangan infrastruktur di wilayah sengketa, bahkan meskipun di situ juga telah ditentang oleh pemimpin spiritual Dalai Lama, yang tinggal di pengasingan di India Utara.
Sun mengkonfirmasi kehadiran pasukan China tetapi ia menyebutkan kehadiran mereka bertujuan menjaga teritori China dan mencegah adanya agresi militer dari tentara China.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR