Tapi jika asumsinya adalah benar ada ektoparasit yang mengigit tubuh balita, kemungkinan itu jenis pinjal yang bernama Ctenocephalides felis. Parasit yang memang ditemukan pada kucing.
Dia menjelaskan, ada tiga kemungkinan yang terjadi ketika parasit mengigit manusia. Pertama dan paling umum adalah alergi.
Lalu bisa juga terjadi infeksi sekunder, di mana luka akibat gigitan menjadi pintu masuk bagi bakteri ke tubuh. Atau parasit itu sendiri ketika mengigit memang sedang membawa bakteri.
"Jadi (kalau parasit tak membawa bakteri) mentok-mentok efeknya gatal-gatal saja kayak digigit nyamuk," katanya kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).
Melihat kondisi yang dialami balita di Sragen dengan mengalami pembengkakan dan demam, Yeremia menilai, kemungkinan pinjal menggigit dan membawa bakteri bernama Bartonella henselae.
Pada manusia, bakteri ini bisa berdampak pembengkakan dan kulit kemerahan pada bekas gigitan, demam, lelah, tidak nafsu makan, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR