Advertorial

Tingkat Risikonya 18 Kali Lipat, Para Peneliti Sarankan Kita Juga Pakai Masker di Dalam Rumah, Ini Alasannya

Mentari DP

Penulis

Sebuah penelitian baru mengumumkan bahwa salah satu cara menghentikan penyebaran Covid-19 adalah dengan memakai masker di dalam rumah.
Sebuah penelitian baru mengumumkan bahwa salah satu cara menghentikan penyebaran Covid-19 adalah dengan memakai masker di dalam rumah.

Intisari-Online.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memberitahukan bahwa kita wajib memakai masker jika sedang berada di luar rumah.

Ini demi terhindar dari penularan virus corona (Covid-19).

Dan himbauan WHO ini juga sudah diterapkan di semua negara.

Bahkan beberapa memberi hukuman bagi mereka yang tidak mau memakai masker saat di luar ruangan.

Baca Juga: Waspada, Sering Duduk Bersila Ternyata Bisa Buat Kita Terkena Penyakit Berbahaya Ini

Nah, ternyata ada saran bahwa kita juga harus memakai masker saat di dalam rumah.

Loh kok gitu?

Bukankah seharusnya kita aman saat berada di rumah?

Dilansir dari mirror.co.uk pada Jumat (29/5/2020), sebuah penelitian baru mengumumkan bahwa salah satu cara menghentikan penyebaran Covid-19 adalah dengan memakai masker di dalam rumah.

Baca Juga: Semasa Hidupnya Dikenal Sebagai Anjing yang Agresif, Nyatanya Anjing Ini Justru Mati Sebagai Sosok Pahlawan Bagi Pemiliknya, Ini yang Dilakukannya

Tujuannya demi tidak menularkan virus kepada keluarga Anda yang tinggal di rumah yang sama.

Masker perlu digunakan sebelum gejala timbul muncul pada siapa pun yang berada di rumah.

Penelitian yang muncul dalam BMJ Global Health ini didasarkan pada jawaban dari 124 keluarga di Beijing, China.

Di mana mereka memiliki setidaknya satu kasus infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi tentang kebersihan dan perilaku rumah tangga mereka selama pandemi.

Hasilnya ditemukan 77% efektif menghentikan virus agar anggota keluarga lainnya tidak ditularkan.

Ada total 460 orang dalam keluarga yang menjadi bagian dari penelitian dan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi terjadi antara akhir Februari dan akhir Maret 2020.

Tak hanya itu, anggota keluarga tersebut juga tinggal bersama dengan orang yang terinfeksi selama empat hari sebelumnya.

Ada juga yang tinggal lebih dari 24 jam setelah gejala orang itu terkena pertama kali muncul.

Umumnya,dalam 1 rumah biasanya ada banyak orang.

Rata-rata memiliki empat anggota keluarga dan paling banyak sembilan orang.

Dan para peneliti melihat risiko tertular virus dalam masa inkubasi, yaitu 14 hari dari awal gejala orang yang terinfeksi.

Baca Juga: 'Bersembunyi di Balik Tirai yang Dikuasainya Sendiri', Inilah Sosok Istri Presiden Venezuela yang Kini Sedang Diburu Pengadilan AS

Selama waktu ini, penyebaran dari orang yang terinfeksi pertama ke anggota keluarga lainnya terjadi di 41 dari 124 keluarga, kata para peneliti.

Sebanyak 77 orang dewasa dan anak-anak terinfeksi dengan cara ini, memberikan 'tingkat serangan' sebesar 23 persen atau sekitar 1 banding 4.

Ada 13 dari 36 anak yang terlibat dalam penelitian yangterkena virus lebih banyak dibandingkan dengan 64 dari 92 orang dewasa.

Ada 12 anak yang memiliki gejala ringan dan satu anak tidak.

Gejala ringan dicatat pada 83 persen orang dewasa, sementara sekitar 1 dari 10 memiliki gejala parah dan satu orang menjadi sakit kritis.

Padahal beberapa dari mereka sudah membersihkan rumah setiap hari, membuka jendela, dan setidaknyamenjaga jarak setidaknya satu meter.

Tapi perlu diingat, karena mereka satu rumah, maka mereka menggunakan ruangan secara bersama.

Seperti makan di sekitar meja atau menonton TV bersama, dikaitkan dengan peningkatan risiko 18 kali lipat.

Walau begitu,WHOdan Kesehatan Masyarakat Inggris tidak merekomendasikan bahwa masker wajah harus dipakai di dalam rumah.

Karena mereka menunggu bukti kualitas yang baik untuk mendukung langkah ini.

Penelitian di China menunjukkan bahwa sebagian besar penularan dari orang ke orang dalampandemi virus corona terjadi dalam keluarga.

Oleh karenanya para peneliti berusaha untuk melihat apakah memakai masker wajah di dalam rumah bisa menjadi jawaban atas pertanyaan mereka.

Langkah ini bisa dicoba selain melakukan social distanding dan melakukan penyemprotan desinfektan.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus Corona, Presiden China Minta Pasukannya Siap Perang, Ternyata Segini Besar Kekuatan Militer China, Hanya Kalah dari 2 Negara Ini!

Artikel Terkait