Intisari-Online.com - Mengakhiri masa absen 20 hari dari pandangan publik yang memicu spekulasi mengenai kesehatannya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un muncul untuk meresmikan pabrik pupuk pada 1 Mei lalu.
Sejak itu, Kim muncul lagi dan menggelar pertemuan dengan sejumlah petinggi militer untuk membahas kebijakan baru guna meningkatkan pencegahan perang nuklir.
Mengutip Kantor berita Korean Central News Agency (KCNA), Yonhap melaporkan, Kim Jong-un memimpin rapat bersama Komisi Militer Pusat dari Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara.
Selain soal nuklir, rapat itu juga membahas langkah-langkah militer yang penting serta organisasi dan politik untuk meningkatkan pasukan bersenjata Korea Utara secara keseluruhan.
"Yang ditetapkan dalam pertemuan itu adalah kebijakan baru untuk lebih meningkatkan pencegahan perang nuklir negara itu (Korea Utara) dan menempatkan pasukan bersenjata strategis pada operasi siaga tinggi, sejalan dengan persyaratan umum untuk pembangunan dan pengembangan angkatan bersenjata negara itu," kata KCNA, Minggu (24/5).
Namun, KCNA tak menjelaskan lebih lanjut tentang kebijakan baru yang akan Korea Utara terapkan terkait kemampuan nuklir mereka.
"Dalam pertemuan itu juga diambil langkah-langkah penting untuk meningkatkan kemampuan serangan bersenjata dari tentara Korea Utara," sebut KCNA.
Dalam rapat militer tersebut, Kim terus menekankan pentingnya mewujudkan kepemimpinan monolitik partai atas militer.
Source | : | kontan |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR