Intisari-Online.com - Presiden negara ini pernah dengan santai berujar bahwa Covid-19 hanyalah flu ringan bahkan dirinya sampai turun ke jalan ikut berdemo menentang lockdown.
Ya, sang presiden benar-benar menganggap enteng virus corona meski sudah menyerang banyak negara, termasuk negaranya sendiri.
Dia masih terus-terusan memperjuangkan kondisi ekonomi negaranya, memikirkan bagaimana negaranya bisa tetap tumbuh.
Lalu apa yang terjadi? Kini (2/5/2010), negaranya berada di posisi kedua, tepat di bawah AS, sebagai negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di dunia.
Jumlah kasus di negara ini melonjak menjadi 349.113 kasus, lebih tinggi dari Rusia (344.481) yang berada di posisi ketiga negara dengan jumlah kasus virus corona tertinggi di dunia.
Jumlah kasus kematian di negara ini juga kini mencapai 22.165 jiwa, berada di urutan keenam negara dengan jumlah kematian terbanyak di dunia.
Kondisi ini, pada akhirnya, membuat rumah sakit terbesar di negara tersebut pun kewalahan bahkan dinyatakan sudah hampir kolaps karena terlalu banyaknya pasien.
Negara mana yang dimaksud? Simak uraiannya berikut ini.
Source | : | Kompas.com,Worldometers |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR