Advertorial
Intisari-online.com - Bayi baru lahir dua hari telah meninggal karena virus Corona.
Hal tersebut terjadi di Afrika Selatan, seperti dilaporkan oleh pemerintahnya Kamis kemarin.
Melansir CNN International, bayi tersebut lahir dengan kondisi prematur.
Tidak hanya itu, ia memiliki kegagalan fungsi paru-paru dan harus diberi ventilator untuk bernapas.
Kementerian Kesehatan Afrika Selatan menyebut, "Ibunya telah dites positif untuk Covid-19, dan anaknya kemudian dites untuk Covid-19 juga.
"Hasilnya, anaknya juga positif mengidap Covid-19.
"Patut diingat hal tersebut juga menjadi salah satu kompleksitas dari kondisi prematur yang mendasarinya."
Bayi tersebut adalah satu dari 27 kematian virus Corona yang diumumkan pada Rabu 20/5/2020.
Total kematian Covid-19 di Afrika Selatan saat ini dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan menjadi 369.
Meski benua Afrika dikabarkan masih bebas Corona, ternyata Afrika Selatan memiliki jumlah pasien virus Corona tertinggi di benua tersebut.
Kasus yang tercatat terlansir dari worldometers.info sebanyak 19.137 kasus.
Baca Juga: Teka-Teki Gambar Hewan Ini Bisa Ungkap Kepribadianmu, Yuk Mainkan!
Menteri Kesehatan Zwell Mkhize mengatakan ia putus asa karena kematian tenaga kesehatan (nakes) di provinsi Western Cape.
Provinsi tersebut adalah episenter virus di Afrika Selatan.
Ia juga mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada garda terdepan terkait respon mereka terhadap wabah tersebut.
Afrika Selatan telah lakukan lockdown 5 minggu yang berakhir pada 30 April untuk melawan penyebaran virus.
Saat negara tersebut mulai longgarkan lockdown pada Mei, presiden Cyril Ramaphosa mengatakan negaranya telah mengadopsi sistem waspada level 5 untuk merespon pandemi.
Sistem tersebut memperbolehkan beberapa sektor ekonomi untuk meneruskan operasi bertahap.
Pemerintah berencana untuk membuka kembali sekolah pada 1 Juni.
Disebutkan juga bahwa kementerian pendidikan akan keluarkan tata cara kelanjutan pendidikan di negeri tersebut.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Laptop untuk Belajar dan Bekerja, Pemula Wajib Tahu Nih!
Terkait penanganan Covid-19, Afrika Selatan termasuk negara yang cukup tanggap dalam melawannya.
Mereka belajar dari kegagalan mereka melawan HIV/AIDS.
Tercatat karena kegagalan tersebut ada 300 ribu nyawa yang meninggal dunia.
Ketika Donald Trump menyebutkan untuk menyuntik disinfektan sebagai cara pengobatan Covid-19, hal tersebut membuat Afrika Selatan teringat masa lalu mereka yang kelam.
Dua puluh tahun yang lalu, menteri kesehatan negara tersebut umumkan jika buah bit atau bawang putih dapat sembuhkan AIDS.
Presiden Afrika Selatan pada saat itu, Thabo Mbeki yakin jika obat HIV dapat bercaun.
Sehingga ia tidak sebarkan antiretrovirals (RV) kepada mereka yang memerlukan.
Selanjutnya, karena hal tersebut maka nyawa 300 ribu orang terkorbankan.
"Kita tidak bisa miliki kematian banyak orang," ujar Dr. Yogan Pillay, pejabat senior di Kementerian Kesehatan.
"Kami telah mengalaminya saat warga Afrika Selatan meninggal karena HIV.
"Kami tidak bisa mengulanginya sekarang dan memang tidak seharusnya tidak diulangi."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini