Namun, seperti jabatan Kim Yo-jong yang sama dengan yang pernah dipegang ayahnya, kejadian serupa pernah terjadi dengan Kim-Jong-il.
Kim Jong-il tidak berbicara kepada bangsa sampai dua tahun sebelum kematian ayahnya kim Il-sung pada 1994.
Menurut Chris Mikul, penulis buku 2019 'My Favourite Dictators', ia mengucapkan 'satu kalimat', yaitu "Kemuliaan bagi Tentara Pahlawan Rakyat" dan pada saat itu memicu desas-desus bahwa ia memiliki kesulitan bicara.
Kim Yo-jong digambarkan sebagai sosok yang sama kejamnya seperti ayahnya tetapi 'hampir menjadi pertapa' dibandingkan dengan ayahnya yang menikmati menjadi 'pemain sandiwara'.
Baca Juga: Manfaat Angkak Untuk Menaikkan Trombosit, Juga Alternatif Lainnya Ini
Dugaan lain yang disebut-sebut menjadi alasan mengapa Kim Yo-jong belum berbicara di depan umum, dikaitkan dengan dinamika rumit dan perebutan kekuasaan di dalam negara paling tertutup di dunia itu.
Sementara Kim Jong-il berlomba-lomba memperebutkan tahta dengan mencoba mengungguli saudara-saudaranya, yang merupakan penerus yang serupa, ia memiliki seorang pria yang dieksekusi karena menyarankan ia menjadi pemimpin masa depan.
Mikul mengklaim itu sebagai upaya membuktikan kesetiaannya kepada Kim Il-sung dan menuduh pria itu tidak menghormati pemimpin saat itu, yang mana sifat angkuh serupa dapat dilakukan oleh Kim Yo-jong.
Diyakini bahwa setiap gambar yang disebar oleh negara telah dibangun dengan hati-hati sebagai propaganda tepat yang dapat dianggap sebagai petunjuk bahwa Kim Yo-jong bakal menjadi pemimpin masa depan Korea Utara.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR