"Jadi kami menggunakan buah-buahan ini untuk membangun sistem kekebalan tubuh kami, mereka banyak dijual di kios dan jalan-jalan," paparnya.
Namun, Rimon Rimon seorang jurnalis setempat membantah klaim itu.
Dia mengatakan teori itu mungkin untuk memasarkan dagangannya.
"Sebenarnya, menjual kelapa tidak biasa di Tarawa," ujarnya.
Baca Juga: Film dan Serial Netflix Rekomendasi Oppo Untuk Aktifitas di Rumah Saja
"Tidak semua orang memiliki pohon kelapa sendiri, terutama di daerah penduduk padat, jadi mereka yang tidak bekerja menjual kelapa.
Mengatakan bahwa kelapa bisa mencegah virus corona, itu adalah hal yang baru bagiku," jelasnya.
Meski demikin, Rimon mengatakan, rumor konyol tentang kaitan kelapa dengan virus corona, di media sosial memicu banyak yang mengikutinya di negara maju.
"Ini adalah masalah besar di sini."
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR