Advertorial
Intisari-Online.com - Seperti yang kita tahu, hingga hari ini, Minggu (17/5/2020), belum ada vaksin atau obat untuk virus corona (Covid-19).
Sejumlah nama obat sempat muncul dan diklaim bisa menjadi obat untuk pasien virus corona.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan itu tidak benar.
Tak heran, para ahli, peneliti, ilmuwan, hingga dokter masih berjuang menemukan vaksin atau obat virus corona.
Atau setidaknya cara untuk menyelamatkan pasien Covid-19.
Dan sepertinya doa itu mulai terkabul.
Dilansir dari Mirror.co.uk padaMinggu (17/5/2020), para dokter dari Rumah Sakit Royal Brompton di London, Inggris, mengatakan dia menemukan cara untukmembantu menyelamatkan pasien Covid-19.
Mereka mengatakan bahwaobat pengencer darah dapat meningkatkan kemungkinan pasien selamat dari virus corona.
Pernyataan itu mereka sampaikan setelahmenemukan bahwa sebagian besar pasien sakit kritis menderita gumpalan darah yang mematikan.
Terobosan ini lantas telah membangkitkan harapan bahwa ada pengobatan efektif terhadap virus yang mematikan ini.
Itu terjadi setelah dokter spesialis di unit gangguan pernapasan parah rumah sakit memeriksa scan paru-paru lebih dari 150 pasien yang sakit parah.
Dr Brijesh Patel, seorang konsultan perawatan intensif di Rumah Sakit Royal Brompton, mengatakan penemuan ini memiliki potensi untuk "menyelamatkan jiwa".
"Saya pikir sebagian besar pasien akan mendapatkan dosis terapi yang signifikan dariobat pengencer darah," katanya.
Dengan terobosan ini,NHS Inggris siap untuk mengeluarkan pedoman baru.
Di mana merekamenyarankan dosis obat pengencer darah yang diberikan kepada pasien Covid-19 yang kritis secara hati-hati.
Uji klinis juga akandilakukan dengan cepat sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menemukan pengobatan untukvirus ini.
Namun, petugas medis telah memperingatkan bahwa penggunaan obat ini harus digunakan "dengan cara yang benar".
Tujuannya untuk menghindari menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan karena pada dasarnya engencer darah juga bisa mematikan.
Walau begitu, paradokter percaya bahwa pembekuan darah dapat menjelaskan mengapa kadar oksigen yang rendah terjadi pada pasienvirus corona tanpa sesak napas.
"Pembekuan darah tentu bukan sesuatu yang baik."
"Apalagi kita belum pernah melihatnya 'bergabung' dengan sebuah virus."
"Namun layak dicoba dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi."
Rencananya temuandari penelitian ini akan diterbitkan minggu depan.