Advertorial
Intisari-Online.com - Melihat kehidupan mewah para artis mungkin kita tak membayangkan jika di rumah mereka pun bisa terdapat tungau bahkan sampai menyebabkan masalah.
Rumah mewah, perabotan mahal termasuk kasur, punya asisten rumah tangga, ternyata tak menjamin rumah kita bisa bebas dari tungau.
Baru-baru ini Paula Verhouven dan Baim Wong mengungkapkan melalui video di kanal Youtube mereka bahwa sang putra yang masih bayi mengalami bentol-bentol akibat digigit tungau.
Hal itu tergambar dalam vlog berjudul "PAULA SEDIH LIHAT KIANO.. ITU GARA-GARA NYAMUK ATAU BINATANG LAIN SIH" di kanal YouTube Baim Paula, Kamis (14/5/2020).
Dalam video tersebut Paula menunjukkan banyak bentol merah di kepala putranya yang bernama Kiano.
Ibu yang juga model ternama itu pun mengaku heran mengetahui anaknya digigit tungau, padahal ia mengaku sering membersihkan kamarnya.
"Banyak nih bentolnya, padahal kamar ini sering divakum, karpet juga nih, tapi kenapa, sering banget ya? Uh kasihan," katanya.
Tempat tidur memang bisa menjadi sumber penyakit. Bagaimana bisa?
Kasur bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi tungai, debu, maupun kuman sehingga menyebabkan berbagai penyakit.
Berbagai penyakit yang bisa bersumber dari tempat tidur
Kasur bisa menyebabkan penggunanya rentan terserang flu, asma, rinitis alergi, hingga meracunan makanan.
Melansir Kompas.com (2/5/2015), Ahli memperingatkan bahwa tungau, debu, dan kuman yang tinggal di sprei tempat tidur dapat menyebabkan asma, hayfever, flu, dan keracunan makanan.
Selain kasur dan sprei, selimur dan bantal juga dapat menyimpan jutaan organisme kecil yang membuat penggunanya sakit.
Sementara itu, menurut studi untuk the America Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, alergi terhadap tungau bisa menimbulkan serangan asma pada anak delapan kali lipat daripada penyebab asma lain.
Sekitar 30% anak-anak dan orang dewasa terkena alergi debu, asma, pilek, gatal-gatal yang disebabkan oleh tungau.
Efek gigitan tungau pada anak kecil dan orang dewasa pun berbeda-beda.
Pada anak-anak, gigitan tungau bisa menimbulkan bengkak kemerahan yang disertai rasa gatal. Jika terus digaruk, bekas gigitan bisa menjadi semakin perih dan bengkak, selama 3-4 hari.
Sementara pada orang dewasa, racun gigitan tungau tidak terlalu kuat sehingga hanya menyebabkan bentol dan gatal seperti digigit nyamuk saja.
Bagaimana tempat tidur jadi tempat nyaman tungau?
Lisa Ackerley, seorang ahli kesehatan di tempat tinggal atau rumah, menjelaskan jika manusia bisa membawa kuman ke tempat tidur.
Selain itu, tungau pun menyukai lingkungan yang lembab seperti tempat tidur.
"Tempat tidur adalah lingkungan yang sempurna (untuk tungau)," katanya.
Lebih parahnya lagi, tungau akan bereproduksi sehingga akan ada sekitar 10 juta tungau per tempat tidur.
Ia mengatakan bahwa kurangnya ventilasi pada rumah bisa membuat udara lembab yang disukai tungau.
Kurangnya ventilasi biasanya terjadi ketika kita meninggalkan kamar selama seharian dan kemudian menutup jendela.
Hal itu masih bisa tertolong dengan rutin membersihkan tempat tidur.
Tidak sering membersihkan tempat tidur bisa menyebabkan masalah kulit hingga asma.
Jika tidak sering dibersihkan, menurut Lisa dalam waktu dua tahun bantal Anda akan dipenuhi 10 persen tungau dan kotorannya.
Adanya kotoran tungau bisa memicu alergi. Kemudian membuat kulit meradang atau eksim hingga rinitis alergi.
Sebanyak 80 persen penderita asma juga diperkirakan disebabkan oleh tungau debu.
Menurutnya, tungai debu juga dapat menyebabkan rinitis alergi, batuk, dan mata kering.
Bahkan, bagi orang yang memiliki alergi, dampaknya bisa menjadi lebih buruk.
Untuk itu, kita setidaknya perlu mencuci sprei atau alas kasur setiap minggu.
Selain itu, perlu diingat juga untuk mencucinya secara terpisah dengan pakaian lain dan tampahkan sabun antibakteri.