Advertorial
Intisari-Online.com - Adik Raffi Ahmad, Syahnaz Sadiqah, melontarkan pernyataan yang membuat sang kakak geleng-geleng kepala'.
Diketahui setelah melahirkan, keluarga kecil Syahnaz menumpang di rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, sementara sang pemilik asyik berlibur.
Syahnaz pun menempati kamar mewah sang kakak dan istrinya.
Baru-baru ini, sepulangnya Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dari liburan, mereka pun menanyakan pendapat sang adik tentang kamar yang ditempati Syahnaz.
Hal itu terjadi dalam acara Okay Bos yang diunggah di kanal Youtube Trans 7 Official, Selasa (25/2/2020) kemarin.
Dalam tayangan tersebut terungkap pula bahwa kamar yang ditempati Syahnaz memiliki perabotan dengan harga fantastis.
Kasur di kamar Raffi dan Nagita berharga senilai Rp 250 Juta, sedangkan bantalnya terbuat dari bulu angsa yang terkenal paling mahal dibanding bantal jenis lain.
Namun nyatanya hal itu tak memberikan kenyamanan pada Syahnaz. Adik Raffi Ahmad ini justru mengeluhkan perabotan tersebut.
"Terlalu empuk malah enggak enak. Badan blenyek banget ke dalem aa'," jawab Syahnaz Sadiqah sambil mengacungkan dua jari sebagai tanda dia tak berbohong atas apa yang dirasakan.
"Sumpah, aku enggak cocok kasur mahal gitu," tambah Syahnaz Sadiqah.
Nyatanya, tempat tidur mahal memang tidaklah menjamin kenyamanan.
Kasur yang sangat empuk juga belum tentu terasa enak saat digunakan untuk tidur.
Lalu apa saja yang mempengaruhi kenyamanan seseorang saat menggunakan kasur.
Melansir Kompas.com, berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan untuk menentukan jenis kasur yang tepat.
1. Tingkat kekerasan, bisa berbeda tergantung pemakainya
Ada kasur yang terbuat dari kapuk, busa, lateks, bulu angsa, atau bahkan udara, masing-masing memiliki tingkat kekakuan dan kelembutan berbeda.
Menurut Gaby Badre, peneliti tidur, tidak ada jawaban standar untuk permukaan tidur yang paling baik.
Ia mengatakan, kasur yang ideal seharusnya memungkinkan kita bergerak dengan mudah dan juga bisa menyesuaikan dengan posisi tidur tanpa kita harus terbangun.
Kasur yang terlalu empuk akan membutuhkan energi lebih besar untuk bangun, tetapi yang terlalu keras juga menyebabkan tekanan tertentu pada otot atau pembuluh darah.
Orang yang langsing mungkin akan lebih mudah membuat penyesuaian posisi tidur di kasur yang empuk, tapi orang yang kegemukan mungkin akan "tenggelam" di kasur semacam itu.
2. Posisi berbaring ternyaman
Posisi berbaring berbeda dengan kenyamanan tidur.
Saat akan membeli kasur, cobalah berbaring selama beberapa menit untuk menguji apakah Anda akan nyaman tidur di atasnya.
Banyak orang lupa bahwa tidur kita akan berubah mengikuti tahapan hidup.
Tidur juga dipengaruhi oleh faktor hormonal, otot dan persendian, dan masih banyak lagi.
3. Harga bukan segalanya
Jangan terpengaruh oleh harga yang mahal sebagai jaminan tidur akan nyenyak.
Yang terpenting adalah menemukan kasur yang sesuai dengan kebutuhan Anda.