'Kejutan' Baru dari Pemerintah Indonesia, Warga Berusia di Bawah 45 Tahun Disebut Bakal Diperbolehkan Beraktivitas Kembali, Apa Alasannya?

Intisari-Online.com - Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai kebijakan dalam rangka menangani situasi pandemi Covid-19.

Di tengah situasi yang tidak menentu, pemerintah pun terbilang cepat dalam merubah kebijakan demi kebijakan.

Misalnya, yang awalnya hanya ada 'imbauan agar tidak mudik', berganti menjadi larangan tegas.

Selain itu, larangan operasi transportasi umum yang kemudian dilanjutkan dengan diizinkannya bus AKAP untuk beroperasi kembali.

Baca Juga: Ada Larangan Mudik, Empat Kriteria Ini Tetap Diperbolehkan Pulang Kampung, Siapa Saja?

Kini, pemerintah memberikan 'kejutan' baru dengan diperbolehkannya warga dalam kelompok usia tertentu untuk beraktivitas kembali.

Pemerintah akan memberi kesempatan bagi warga berusia di bawah 45 tahun untuk beraktivitas meski pandemi virus corona atau Covid-19 masih terjadi di dalam negeri.

Hal ini dilakukan agar kelompok tersebut tak kehilangan mata pencarian.

"Kelompok ini kita beri ruang untuk beraktivitas lebih banyak lagi sehingga potensi terpapar PHK bisa kita kurangi lagi," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo lewat video conference, Senin (11/5/2020).

Baca Juga: Libatkakn 150 Tentara, Bukan Hanya dengan Asia Tenggara dan Jepang, Militer China Juga Terlibat Bentrokan dengan India di Perbatasan

Doni menyebutkan, warga yang berusia 45 tahun ke bawah tak termasuk dalam kelompok rentan.

Dari total warga yang terpapar Covid-19, tingkat kematian kelompok ini hanya 15 persen.

Bahkan, kerap kali kelompok ini tak memiliki gejala saat sudah terpapar virus corona.

"Kelompok muda di bawah 45 tahun mereka secara fisik sehat, punya mobilitas tinggi, dan kalau terpapar, mereka belum tentu sakit karena tak ada gejala," kata Doni.

Baca Juga: Eksklusif: Xi Jinping Dikabarkan Meminta WHO Tunda Kabarkan Penularan Covid-19 Antar Manusia dan Tunda Penanganan Sampai 6 Minggu, Simak Selengkapnya

Doni menyebutkan, kematian tertinggi datang dari kelompok usia 65 tahun ke atas, yakni mencapai 45 persen.

Lalu, 40 persen lainnya datang dari kelompok usia 46-59 tahun yang memiliki penyakit bawaan, seperti hipertensi, diabetes, paru, dan jantung.

"Kalau kita bisa melindungi dua kelompok rentan ini, artinya kita mampu melindungi warga negara kita 85 persen," kata Doni.

Oleh karena itu, Doni mengimbau kelompok rentan ini agar tetap di rumah dan menjaga jarak dari orang lain.

Baca Juga: Angkatan Laut China Jadi yang Terkuat di Dunia Berkat Senjata Murah dan Hemat Biaya Ini, Kekuatannya Tak Diragukan, Mampu Serang Musuh dari Jarak Jauh Tanpa Meleset Sedikitpun

Sementara kelompok non-rentan atau di bawah usia 45 tahun diberi ruang untuk beraktivitas lebih banyak lagi.

Namun, mereka tetap harus memperhatikan protokol pencegahan Covid-19 saat beraktivitas, seperti menjaga jarak, menghindari kerumunan, menggunakan masker, dan sering mencuci tangan dengan sabun.

"Ini untuk menjaga keseimbangan agar masyarakat tak terpapar virus dan juga tak terpapar PHK," kata dia.

Baca Juga: 'Lab Kami Aman, Tidak Mungkin Ada Virus Lepas' Kepala Lab Wuhan Bersikeras Fasilitas Riset Tersebut Memiliki Keamanan yang Ketat Seiring Tuduhan Kepada Mereka Tidak Surut

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tekan PHK, Pemerintah Persilakan Warga Berusia di Bawah 45 Tahun Beraktivitas Kembali

Artikel Terkait