Advertorial

Ternyata Tidak Hanya di Laut China Selatan, Laut China Timur Juga 'Kena Jatahnya' Setelah Insiden Mengerikan China-Jepang Ini, Simak Selengkapnya

May N

Editor

Intisari-online.com - Perairan sekitar China sepertinya sedang dalam keadaan penuh sengketa.

Tidak hanya Laut China Selatan, perairan Laut China Timur yang dibagi untuk Jepang dan China rupanya juga sedang penuh ketegangan.

Melansir Kontan dari South China Morning Post, Jepang mengatakan pihaknya mengerahkan patroli dan mengeluarkan peringatan kepada sekelompok kapal penjaga pantai China.

Kapal penjaga pantai China tersebut terlihat mengejar sebuah kapal nelayan Jepang di perairan Laut China Timur di hari Jumat.

Baca Juga: Jadi Tulang Punggung Keluarga Bekerja di China, Orangtua: 'Tak Bisa Dikontak Berbulan-bulan, Lalu Ada Kabar Jasad Anak Saya Telah Dilarung'

Penjaga Pantai Jepang mengatakan bahwa empat kapal penjaga pantai China memasuki perairan dekat Kepulauan Diaoyu yang merupakan sekelompok pulau tak berpenghuni yang dikendalikan oleh Tokyo dan dikenal secara lokal sebagai Senkaku.

Pertarungan terjadi sekitar 50 menit kemudian, ketika dua kapal Tiongkok mulai mengejar kapal penangkap ikan Jepang di perairan sekitar 12 km barat daya Uotsuri, salah satu pulau terbesar dalam kepulauan itu.

Setelah agen maritim mengirim kapal patroli ke tempat kejadian dan mengeluarkan peringatan melalui radio, kapal-kapal China meninggalkan daerah itu.

Kapal penangkap ikan tersebut memiliki tiga anggota awak pada saat pengejaran tetapi tidak ada yang terluka.

Baca Juga: Di Balik 'Kedermawanan' Mafia Italia yang Ulurkan Bantuan Melimpah saat Pandemi Corona, Suatu Hari Masyarakat Harus Membayar dengan Ini

Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dari penjaga pantai Jepang dikutip mengatakan bahwa "kami tidak berpikir bahwa peristiwa berbahaya telah terjadi".

Sebelumnya pada hari Jumat, Penjaga Pantai China mengatakan pada akun media sosial resmi Weibo bahwa armada kapalnya telah "berpatroli di perairan teritorial di sekitar Kepulauan Diaoyu".

Pulau-pulau dan terumbu-terumbu yang tidak berpenghuni namun kaya akan sumber daya alam di Laut China Timur telah menjadi tempat perselisihan teritorial antara China dan Jepang selama beberapa dekade.

Kenyataan tersebut tidak terhindarkan meskipun hubungan antara kedua raksasa Asia itu terus membaik dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Alami Pendarahan Otak, Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Dunia, Kenali 5 Penyebab Pendarahan Otak

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah mengunjungi Beijing dua kali sejak 2018.

Sementara para pejabat dari kedua pihak bekerja untuk mengatur kembali kunjungan kenegaraan ke Jepang oleh Presiden China Xi Jinping yang telah direncanakan bulan lalu tetapi harus ditunda karena pandemi virus corona.

Pemerintah Jepang membeli Kepulauan Diaoyu dari pemilik pribadi pada 2012, tetapi Beijing mengklaimnya.

Beijing juga telah berupaya untuk menegaskan kedaulatannya di wilayah tersebut dengan memberlakukan larangan memancing musim panas tahunan di Laut China Timur, termasuk di perairan lepas Kepulauan Diaoyu. (*)

Baca Juga: Disembah Bagaikan Tuhan Bagi Warga Korea Utara, ini Rahasia Kim Jong-Un Sebarkan Doktrin Kepada Warganya, 'Potret Tirani yang Sempurna'

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Kini giliran Laut China Timur yang memanas karena insiden China-Jepang"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait