Baca Juga: 5 Smartphone Kelas Menengah Terbaik di Bulan April 2020 Versi AnTuTu
Menurut Dr Sridhar hal tersebut merupakan hal yang tidak seharusnya terjadi, sehingga perlu kewaspadaan untuk mengendalikan infeksi yang 'tidak biasa' itu.
"Ini seharusnya tidak terjadi. Kita perlu kewaspadaan berkelanjutan di masyarakat untuk mengendalikan infeksi yang tidak biasa ini," lanjutnya.
Selain kasus-kasus Hong Kong, sebuah laporan dari Februari 2019 memberi kesan bahwa seorang pria di Kanada juga telah teruji hepatitis E tikus.
Pasien, yang telah mengunjungi Afrika, pergi ke rumah sakit setelah menderita gatal-gatal, mual, penyakit kuning parah dan hati yang meradang.
Dr Sridhar percaya itu bisa menjadi masalah global, tertutupi oleh fakta bahwa pengujian untuk varian tikus di antara manusia tidak biasa.
Yang mengkhawatirkan, obat yang digunakan untuk mengobati jenis hepatitis E manusia kurang efektif pada jenis yang baru.
Para ilmuwan sekarang berupaya menemukan perawatan yang lebih efektif.
Juga menguji populasi tikus untuk mencoba dan menemukan kelompok penyakit sebelum menyebar.
Source | : | Mirror Online |
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR