Advertorial
Intisari-Online.com - Selama delapan tahun, Amitabh Bachchan tidak tahu bahwa dia menderita TBC.
Dan sekarang dirinya tidak keberatan jika harus disebut sebagai seorang penderita TBC.
Dilansir dari Gulfnews.com, Senin (19/8/2019), dia sekarang mendesak orang-orang untuk menyebarkan kesadaran tentang pemeriksaan rutin atau medical chek up.
"Saya melihat diri saya sendiri sebagai contoh untuk menyebarkan gagasan kesadaran ini.
Saya tidak keberatan mengatakan ini di depan umum."
Bahkan Amitabh Bachchan juga mengatakan sekarang 75 persen dari hatinya telah rusak.
Tak hanya itu dia juga menderita hepatitis B.
Dan kini dia bertahan hidup hanya dengan hatinya yang dapat berfungsi 25 persen.
Baca Juga: Masih Banyak Orang yang Gunakan Pakaian Dalam yang Sama Untuk 2 Hari atau Lebih, Ini Kata Ahli
Aktor berusia 76 tahun, yang telah dikaitkan dengan berbagai kampanye kesehatan seperti Polio, Hepatitis B, TBC dan diabetes, mendesak orang untuk memeriksakan diri guna diuji dan didiagnosis.
"Penyakit itu ada obatnya. Bahkan untuk Tuberkulosis. Saya tidak tahu selama hampir 8 tahun saya menderita Tuberkulosis. Jika Anda tidak pernah tahu maka itu tidak akan ada obatnya," tegasnya.
Dia berharap dengan mengisahkan pengalamannya, masyarakat dapat mengambil pelajarannya.
Sebab, Amitabh Bachchan nyaris kehilangan organ hatinya akibat telat dalam penanganan.
Apa itu TBC (tuberculosis)?
Mengutip Hellosehat.com, TBC atau tuberculosis adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia.
Bakteri tersebut dapat ditularkan melalui saluran udara.
TBC biasanya menyerang paru-paru, namun bisa juga menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya.
Jenis tuberkulosis yang diderita oleh pasien sering kali merupakan infeksi TBC laten, di mana terdapat bakteri TBC yang “tertidur” atau belum aktif secara klinis.
Bakteri TBC akan aktif dan mulai menunjukkan gejala setelah periode waktu tertentu, beberapa minggu bahkan beberapa tahun, tergantung kondisi kesehatan dan daya tahan pasien.
Baca Juga: 30 Tahun Tak Pernah Lepaskan Karet Gelang di Tangannya, Wanita Ini Berakhir dalam Kondisi Mengerikan
Jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah (misalnya pada penderita HIV, kanker, atau pasien yang menjalani kemoterapi), maka TBC akan berkembang lebih cepat.
Seberapa umumkah TBC (tuberculosis)?
Tuberkulosis sering menyerang kelompok berikut ini:
- Pengidap HIV, diabetes melitus (kencing manis), malnutrisi, atau penyakit lain yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
- Orang yang melakukan kontak dengan pasien TBC
- Orang yang merawat pasien TBC, misalnya dokter atau perawat
- Orang yang tinggal atau bekerja satu tempat dengan pasien TBC, misalnya di tempat pengungsian atau klinik
- Orang yang tinggal di wilayah yang kondisi kesehatannya buruk
- Pengguna alkohol atau obat terlarang
- Orang yang bepergian ke tempat di mana tuberculosis merupakan penyakit yang umum. Kebanyakan adalah daerah yang masih berkembang seperti di Amerika Latin, Afrika, Asia, Eropa Timur, dan Rusia
Apa saja ciri dan gejala TBC (tuberkulosis)?
Saat masa inkubasi TBC, penderita biasanya tidak menunjukkan gejala apapun dan penyakit belum menular. Ketika tuberkulosis sudah berkembang, gejala-gejala pun mulai terlihat.
Tergantung pada organ mana yang diserang, gejala TBC bisa berupa batuk yang berlangsung 2 minggu atau lebih, dahak atau batuk darah, sesak napas, demam atau meriang, berkeringat di malam hari tanpa ada aktivitas fisik, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, lelah dan lemah.
Gejala TBC seperti di atas bisa jadi disebabkan oleh penyakit lain yang berhubungan dengan paru-paru.
Masih ada gejala-gejala lain yang tidak tercantum di atas.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala tertentu, segera konsultasikan pada dokter.