Advertorial

Penyakit TBC Bisa Pula Menyerang Ginjal, Jadi Jangan Abaikan Pengobatannya

Moh Habib Asyhad

Editor

Sinar matahari langsung dapat membunuh basil penyebab TBC dalam beberapa menit. Sebaliknya, basil dapat bertahan hidup dengan cara berlindung pada  air liur dan nanah lebih lama.
Sinar matahari langsung dapat membunuh basil penyebab TBC dalam beberapa menit. Sebaliknya, basil dapat bertahan hidup dengan cara berlindung pada air liur dan nanah lebih lama.

Intisari-Online.com – Sebagai penyakit infeksi menahun, TBC dapat menular melalui berbagai cara. Di antaranya lewat udara pernapasan atau dahak penderita TBC aktif yang batuk.

Pada ibu hamil, penderita TBC, penularannya ke bayi melalui plasenta, sehingga bayi yang dilahirkan akan menderita TBC kongenital (sejak lahir).

Salah satu penyebab penyakit ini adalah bakteri jenis Mycobacterium tuberculosis hominis. Mycobacterium tuberculosis bovin, yang biasa berjangkit pada hewan, juga dapat ditularkan melalui air susu sapi mentah.

(Baca juga:Kisah Polisi Wanita yang Meninggal Karena Tertular TBC dari Tersangka yang Meludahi Wajahnya)

Mycobacterium tuberculosis avium pada burung kadang-kadang diketahui pula menyerang manusia.

Bakteri penyebab TBC awalnya ditemukan pada 1882 oleh ahli bakteri Jerman, Robert Koch. Bentuknya panjang seperti tubercle bacillus (bakteri berbentuk seperti kapsul).

Sinar matahari langsung dapat membunuh basil penyebab TBC dalam beberapa menit. Sebaliknya, basil dapat bertahan hidup dengan cara berlindung pada air liur dan nanah lebih lama.

Bahkan, di dalam kondisi gelap dan tempat sejuk ia bisa hidup beberapa bulan.

Menurut D,G. Cooley dalam Family Medical Guide, faktor yang memudahkan timbulnya penyakit TBC pada manusia umumnya berhubungan dengan keadaan ekonomi yang serba kurang, perumahan kurang sehat dengan penghuni terialu padat, makanan. kurang bergizi, dan penyakit infeksi berulang.

Sebagai penyakit sistemik, TBC dapat menyerang semua alat tubuh. Umpamanya, paru-paru, susunan saraf pusat, ginjal, tulang, sendi, dsb.

(Baca juga:Risiko Serangan Jantung Berkurang Jika Gigi Anda Bersih)

Namun, penyakit ini paling sering menyerang paru-paru. Gejala klinisnya sangat bervariasi dan tergantung pada luasnya, lamanya, dan jenis alat-tubuh yang sakit.

Gejala umum biasanya demam, batuk, batuk darah (pneumonia), kelemahan, tidak nafsu makan, bobot badan merosot, kurang darah (anemia), dsb.

Gejala khusus bila infeksi mengenai alat tubuh di luar paru-paru, semisal perubahan cairan otak, kejang, dan menurunnya kesadaran akibat TBC pada susunan saraf pusat, atau kencing darah akibat TBC pada ginjal.

(Diambil dari Majalah Intisari edisi Oktober 2001)