Tamar Chansky, psikolog dan pengarang buku Freeing Yourself From Anxiety, menekankan bahwa kerinduan adalah hal yang sangat normal dalam pengalaman hidup manusia.
“Ini merupakan transisi antara dua dunia. Saya sering menggunakan analogi kolam renang: awalnya tidak nyaman saat masuk ke sana, tapi lama-lama, Anda akan terbiasa dan merasa nyaman,” paparnya. Begitu pula dengan homesick, jika sudah terbiasa, itu tidak akan ‘menyakitkan’ lagi.
Namun, menurut Ricks Warren, profesor psikiatri di University of Michigan, homesick juga bisa dikaitkan dengan pengalaman dan emosi sulit yang dirasakan manusia.
“Homesick telah digambarkan sebagai reaksi kesedihan – mirip dengan kehilangan orang yang dicintai. Ada kerinduan yang terasa familiar,” paparnya.
“Homesick juga sering dikaitkan dengan depresi dan kecemasan akibat sulit menghadapi lingkungan baru. Mereka yang sedang homesick terkadang mengalami insomnia, tidak nafsu makan, sulit berkonsentrasi. Itu kondisi yang sangat melelahkan,” imbuhnya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR